KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah masih menguat di tengah kekhawatiran penurunan pasokan dari China dan Indonesia. Kedua negara ini adalah produsen timah terbesar di dunia.
Mengutip Bloomberg pada Senin (14/1), harga timah untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1% dibanding penutupan perdagangan minggu lalu atau berada di level US$ 20.475 per ton. Harga ini merupakan level tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Analis Trade Points Futures, Andri Hardianto mengatakan, sepanjang tahun lalu, harga timah turun karena penurunan ekspor. Penyebabnya karena ada rumor yang beredar bahwa ekspor timah Indonesia ilegal. “Kalau kita lihat ekspor timah Indonesia anjlok year on year (yoy) turun di level 66%. Ini tentunya mengganggu ekspor dan harga minyak,” kata Andri kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).
London Exchange Metal (LME) mencatat, tahun lalu harga timah sempat terjun ke level US$ 18.145 per ton. Hingga kemarin, harga timah sudah naik 1% sejak awal tahun.
Andri meramal, sampai akhir kuartal I ini, ada kemungkinan harga timah bisa sampai di level US$ 21.000 per ton. Potensi permintaan timah masih terlihat tumbuh, utamanya di sektor otomotif yakni kendaraan listrik. Kedua dari sektor teknologi mencakup gawai yang masih cukup baik dengan permintaan yang positif.
Kemudian tren melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) tak dipungkiri menjadi faktor penggenjot harga timah. Bila menelaah pada pertengahan Desember tahun lalu, dollar AS melemah di tengah kenaikan harga timah.
Belum lagi pada tahun ini Federal Reserve tidak seagresif tahun lalu dalam menaikkan suku bunga. Kemudian sentimen perang dagang AS dan China belum juga mencapai kesepakatan.
Otoritas bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC) memangkas rasio simpanan banknya yang berdampak terhadap penyalurkan kredit. Makanya, China berencana melakukan stimulis pada kuartal I 2019.
Andri memprediksi, untuk perdagangan besok harga timah akan cenderung terkoreksi sebab dalam beberapa minggu kebelakang sudah berada dalam tren positif. Meski terkoreksi, harga timah masih berada dalam tren naik.
Adapun perkiraan harga timah pada perdagangan besok berada di level US$ 20.440 per ton sampai dengan US$ 20.600 per ton.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga timah mencapai level tertinggi sejak Agustus 2018"
Post a Comment