Search

Selain Langgar Sanksi Iran, Huawei Juga Diduga Menipu Bank - CNBC Indonesia

Washington, CNBC Indonesia - Penahanan CFO raksasa teknologi asal China Huawei Technologies Co Ltd adalah bagian dari penyelidikan AS terhadap dugaan skema yang menggunakan sistem perbankan global untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran, menurut orang-orang yang mengetahui penyelidikan tersebut.

Amerika Serikat (AS) telah memeriksa, setidaknya sejak tahun 2016, apakah Huawei mengirim produk asal AS ke Iran dan negara lain yang melanggar undang-undang ekspor dan sanksi AS, Reuters melaporkan pada bulan April.


Baru-baru ini, penyelidikan juga termasuk apakah perusahaan menggunakan jasa HSBC Holdings Plc untuk melakukan transaksi ilegal yang melibatkan Iran, kata narasumber tersebut.


Perusahaan dilarang menggunakan sistem keuangan AS untuk menyalurkan barang dan jasa kepada entitas yang terkena sanksi. Jika pembuat peralatan telepon seluler dan telekomunikasi melakukan transaksi tersebut dan kemudian menyesatkan HSBC mengenai maksud perusahaan sebenarnya, itu bisa menjadi tuduhan tambahan baru, yaitu penipuan bank, kata para ahli.

Huawei menolak untuk berkomentar, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah penangkapan, bahwa mereka mematuhi semua undang-undang dan sanksi ekspor yang berlaku serta peraturan lainnya.

Seorang juru bicara HSBC menolak berkomentar. HSBC tidak sedang diselidiki, menurut seseorang yang mengetahui masalah ini.

Seorang juru bicara untuk kantor pengacara AS di Brooklyn, yang telah dilaporkan oleh Reuters adalah kantor yang menyelidiki Huawei, juga menolak memberikan komentar.

Pada tahun 2012, HSBC membayar US$ 1,92 miliar (Rp 14 triliun) dan menandatangani perjanjian penuntutan yang ditangguhkan kantor penuntut AS yang sama, karena melanggar sanksi AS dan undang-undang pencucian uang.

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, HSBC diminta untuk dimonitor selama lima tahun untuk meninjau kembali upayanya untuk mencegah pencucian uang dan pelanggaran sanksi, dilansir dari Reuters.

Saham HSBC yang terdaftar di AS turun sebanyak 6% pada hari Kamis setelah Reuters melaporkan hubungan bank itu dengan kasus Huawei. Sahamnya akhirnya ditutup lebih rendah 3,6%.


Huawei CFO Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada pada 1 Desember. Dia akan datang di pengadilan pada hari Jumat, dan menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat. Berita itu diketahui pada Rabu, membuat gejolak pasar saham global karena kekhawatiran langkah itu dapat meningkatkan sengketa perdagangan Sino-AS.

Huawei mengatakan, telah diberikan sedikit informasi tentang dakwaan, dan bahwa "tidak mengetahui kesalahan Meng."

(prm)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20181207142955-4-45397/selain-langgar-sanksi-iran-huawei-juga-diduga-menipu-bank

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Selain Langgar Sanksi Iran, Huawei Juga Diduga Menipu Bank - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.