"Sebetulnya ya itu tujuan aku bangun kota Surabaya. Makanya kita bangun taman," kata Risma kepada detikcom di ruang kerjanya, Balai Kota Surabaya, Senin (10/12/2018).
Risma menjelaskan, dengan membangun taman yang bagus, semua orang dari strata sosial dan latar belakang yang berbeda-beda bisa berinteraksi. Mulai dari yang kaya maupun miskin, yang muda maupun yang tua.
"Kalau taman itu kondisinya jelek dan kotor itu orang kaya tidak mau datang tapi begitu itu taman bagus, maka semua datang. Mulai yang hitam sampai putih, yang kaya sampai yang miskin datang. Jadi itu tujuanku bangun taman," beber Risma.
Risma juga mengaku sengaja membangun taman dengan berbagai konsep dan wahana yang berbeda-beda agar semua orang dapat menikmatinya.
"Yang miskin nantinya tidak perlu keluar uang untuk mencari hiburan. Untuk itu kenapa kita buat taman itu berbeda-beda. Dia tidak keluar uang tapi dapat hiburan. Sebaliknya yang kaya juga mau datang," lanjutnya.
Untuk itu, di sisa jabatannya sampai tahun 2020 nanti, Risma mengaku masih terus bermimpi membangun taman lagi. Bukan hanya di tengah kota, tapi tahun depan ia berencana akan membangun taman di daerah-daerah pinggiran.
"Ini kita lagi bangun taman sampai ke pinggiran-pinggiran. Kita sudah menyiapkan sekitar 4 hektar. Kemudian di utara kita juga siapkan. Karena ya itu sebagai tempat bertoleransi," tandas Risma.
Diberitakan sebelumnya Setara Institute mengeluarkan Indeks Kota Toleran (IKT) yang menyebutkan Surabaya masuk dalam 10 besar kota paling toleran pada 2018.
Dalam daftar tersebut, Singkawang menduduki posisi pertama dengan skor 6,51 dan disusul Salatiga di posisi kedua dengan skor 6.47. Posisi selanjutnya berturut-turut Pematang Siantar 6,28, Manado 6,03, Ambon 5,96, Bekasi 5,89, Kupang 5,85, Tomohon 5,83, Binjai 5,83, dan Surabaya 5,82.
(lll/lll)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Risma: Orang Kaya-Miskin Surabaya Mainnya di Taman - Detikcom"
Post a Comment