KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti tbk (PPRO) masih optimistis, tahun depan pasar properti akan lebih baik. Pengembang proyek apartemen Grand Kamala Lagoon ini menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales tumbuh sekitar 10% pada 2019.
Meski begitu, PP Properti masih akan melanjutkan strategi yang sama seperti tahun ini. Yakni, tetap menjajaki penjualan secara borongan atawa bulk sales. "Kami pasti jualan bulk sales dan ritel juga," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti, kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12).
Untuk tahun ini, PPRO juga masih percaya diri bisa mencapai target marketing sales Rp 3,8 triliun. Sepanjang Januari-September lalu, anak usaha PT PP Tbk ini berhasil membukukan Rp 3,1 triliun atau 81,5% dari target.
Pencapaian marketing sales PP Properti tersebut berkat strategi penjualan secara borongan. Pasalnya, perusahaan yang berdiri 2013 lalu itu banyak menjalin kerjasama dengan organisasi alumni universitas untuk penjualan apartemen kampus yang sedang mereka bangun.
Tidak hanya itu, PP Properti berhasil menjual tiga menara apartemen sekaligus kepada PT Arvada Investama. Perinciannya adalah: tower dua Grand Shamaya, tower dua Grand Dharmahusada, serta tower empat Grand Sungkono, dengan total penjualan mencapai Rp 2,1 triliun.
Penjualan bulk sales tersebut menjadi penopang kinerja PP Properti di saat penjualan ritel yang masih tergolong lambat tahun ini. Dan tahun depan, Indaryanto yakin, pasar properti akan lebih baik dengan banyaknya pelonggaran aturan yang pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berikan di sektor ini.
Menurut Indaryanto, dampak kebijakan terutama pelonggaran LTV akan lebih terasa di tahun depan dibandingkan dengan tahun ini. Makanya, PP Properti akan terus melakukan peluncuran proyek-proyek baru untuk memproduksi lahan-lahan cadangan yang sudah mereka miliki. Hingga saat ini, induk PT PP Properti Jababeka Residen ini punya landbank seluas 305 hektare yang tersebar di beberapa lokasi.
Sementara dari sisi keuangan, PP Properti sukses mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2018. Mereka membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 11,2% menjadi Rp 305,8 miliar ketimbang periode sama pada 2017 sebesar Rp 274,9 miliar.
Walau laba bersih tumbuh dua digit, pendapatan PP Properti hanya naik tipis 1,7%, dari sebelumnya Rp 1,79 triliun menjadi Rp 1,82 triliun. Penyokong laba bersih perusahaan ini ialah pendapatan lain-lain sebesar Rp 35,6 miliar, naik dari Rp 13,9 miliar pada kuartal III-2017.
PP Properti telah menyerap belanja modal Rp 875 miliar untuk membayar kewajiban pengadaan lahan serta meneruskan pembangunan mal di Bekasi dan Surabaya.
Editor: Herlina Kartika
Editor: Herlina Kartika
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PP Properti membidik penjualan tumbuh 10% di tahun depan"
Post a Comment