
"Agar ada kontrol dari publik dan seluruh pekerjaan yang kita lakukan itu, kita harus berpikir bahwa seluruh mata masyarakat, mata warga desa melihat kita. Kita tidak bisa ngumpet maka save control untuk membikin kita mengelola dana desa makin transparan," kata Ganjar kepada wartawan usai menghadiri Festival Dana Desa 2018 Kabupaten Semarang di GOR Wujil, Ungaran, Kamis (27/12/2018), malam.
"Sekaligus medsos bisa dijadikan media untuk promo, untuk menampilkan, bukan sombong, bukan gaya, bukan sok-sokan, tapi orang ada pertanggungjawaban, akutanbilitas," lanjutnya.
Melalui medsos, desa bisa menyampaikan penggunaan dana semisal pembangunan infrastruktur maupun pelatihan bagi warga masyarakat. Selain itu, sekarang bisa dilengkapi dengan vlog beserta testimoni dari warga masyarakat perihal penggunaan dana desa tersebut.
"Kalau perlu dibuat testimoni dari masyarakat sehingga ketika jelek itu menjadi suatu kritik buat kita, sehingga bullying menjadi semangat untuk memperbaiki. Nah gunakan medsos karena era di situ, ini era yang bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang positif sehingga orang yang bermedsos ria tidak hanya bicara hal-hal yang negatif, haters, memaki-maki, membenci, fitnah dan sebagainya," kata Ganjar.
Saksikan juga video 'Yuk, Cek Capaian 4 Tahun Dana Desa!':
(mbr/mbr) https://news.detik.com/jawatengah/4361683/jateng-sosialisasikan-laporan-penggunaan-dana-desa-via-medsos
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jateng Sosialisasikan Laporan Penggunaan Dana Desa via Medsos - detikNews"
Post a Comment