Search

Ada Sinyal Permintaan, Harga Minyak Menguat

Liputan6.com, New York - Harga minyak naik usai alami aksi jual tajam pada sesi perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga minyak terjadi usai data Amerika Serikat (AS) menunjukkan permintaan yang kuat untuk produk olahan.

Sentimen tetap negatif, tetapi investor bergulat dengan melemahnya permintaan dan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Harga minyak mentah Brent berjangka naik 61 sen menjadi USD 56,87 per barel atau naik 1,1 persen pada pukul 14.21 waktu setempat. Harga minyak mentah AS pada Januari menguat 2,6 persen menjadi USD 47,43 barel.

Persediaan minyak mentah pun turun 497 ribu barel dalam sepekan hingga 14 Desember. Angka ini lebih kecil dari penurunan yang diperkirakan 2,4 juta barel. Berdasarkan data the US Energy Information Administration, penurunan itu ketiga berturut-turut.

Stok distilasi termasuk minyak diesel turun 4,2 juta barel dibandingkan harapan kenaikan 573 ribu barel. Permintaan distilasi naik ke level tertinggi sejak Januari 2003 yang mendorong pembelian terutama minyak berjangka untuk diesel. Ada pun permintaannya naik 2,7 persen menjadi USD 1,8012 per gallon.

“Sentimen komplek ini mendorong kenaikan hari ini, tetapi hanya satu yang mengimbangi sebagian kecil dari kerugian baru-baru ini,” ujar Presiden Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (20/12/2018).

Pada perdagangan Selasa, harga minyak Brent jatuh ke sesi terendah ke level USD 55,89 per barel yang merupakan level terendah sejak Oktober 2017. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) susut ke posisi USD 45,79 per barel, yang merupakan terlemah sejak Agustus 2017.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3852883/ada-sinyal-permintaan-harga-minyak-menguat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Sinyal Permintaan, Harga Minyak Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.