:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1048669/original/043821700_1447057584-20151109-Ilustrasi-Logam-Muli-iStockphoto5.jpg)
Menke menuturkan, emas reli 20 persen pada pemilihan paruh waktu pada 2010. Langkah tersebut didorong dolar AS lebih lemah dan pelonggaran kuantatif untuk the Federal Reserve.
Saat ini kebijakan the Federal Reserve cenderung memperketat dengan menaikkan suku bunga. Indeks dolar AS pun melemah 0,3 persen. Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2018 naik lebih dari empat persen. Menke menambahkan, pergerakan harga emas pada fase awal ini sedang dalam pemulihan jangka panjang.
"Fase kedua harus dimulai tahun depan. Kami mengharapkan dolar AS untuk melemah, diikuti fase ketiga pengembalian permintaan safe haven setelah pertumbuhan dna kekhawatiran inflasi merambat ke pasar keuangan pada awal dekade berikutnya," kata dia.
Selan itu, menurut Chief Investment Office AS Global Investor, Frank Holmes, perayaan Diwali di India juga mendukung pergerakan harga emas.
“Diwali juga menguntungkan untuk membeli koin emas dan perhiasan sebagai hadiah untuk orang yang dicintai. Pada masa lalu permintaan meningkat cukup mendorong harga emas menguat," kata Holmes.
Ia mengatakan, permintaan koin dan perhiasan melemah jelang festival musim gugur lantaran pelemahan rupee terhadap dolar AS. Ini membuat, logam mulia itu kurang terjangkau kepada beberapa pembeli. Meski demikian, Holmes menuturkan, ekonomi India mencatatkan laju tercepat di dunia dapat mendukung permintaan emas dalam jangka panjang.
Sementara itu, harga logam lainnya yaitu platinum naik 0,8 persen menjadi USD 878,80 per ounce. Harga palladium menguat 2,3 persen ke posisi USD 1.120,70 per ounce. Harga tembaga mendekat USD 2.755 per pound.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
3 alasan pentingnya investasi sejak dini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Pemilu Paruh Waktu AS, Harga Emas Menguat"
Post a Comment