Search

Rekrutmen Kerja Lewat Media Sosial, Siapa Takut?

Pelamar untuk posisi yang Anda inginkan semakin banyak karena informasi tersebar secara meluas. Seperti halnya Anda yang dapat melihat informasi dengan bebas, mereka juga dapat melakukannya. Akhirnya, persaingan mengalami peningkatan karena jumlah pelamar yang juga meningkat.

Untuk itu, Anda perlu benar-benar mencari tahu dan menganalisa bagaimana standar yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Jika mengalami kegagalan, maka Anda tidak boleh menyerah dan harus terus mencoba.

3. Konten Media Sosial Perlu Dikontrol

Terdapat perusahaan yang menilai calon pegawainya berdasarkan konten media sosial yang digunakan, misalnya mereka menilai kepribadian Anda dengan melihat apa-apa saja yang Anda bagikan di beranda. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga dan mengontrol apa yang anda bagikan di media sosial.

Anda tidak boleh asal membagikan kiriman secara impulsif tanpa memikirkan apa akibatnya. Anda harus lebih bijak dalam menyaring konten yang perlu dan tidak perlu dibagikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga image yang Anda miliki.

Berdasarkan survei yang dilakukan, kiriman yang berkaitan dengan obat-obatan atau ketertarikan terhadap obat-obatan terlarang dan kiriman yang memiliki kesalahan dalam penulisan serta tata bahasa, dengan persentase masing-masing 83 persen dan 66 persen, cenderung memberikan pengaruh yang negatif bagi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai penerimaan pegawainya. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan dan memeriksa kiriman sebelum Anda membagikannya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3709218/rekrutmen-kerja-lewat-media-sosial-siapa-takut

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rekrutmen Kerja Lewat Media Sosial, Siapa Takut?"

Post a Comment

Powered by Blogger.