Search

Produksi AS Cetak Rekor, Harga Minyak Merosot

Sementara ekspor minyak Iran diperkirakan jatuh usai sanksi AS mulai berlaku pada Senin. Laporan OPEC telah indikasikan pasar minyak global dapat alami surplus pada 2019. Ini karena melambatnya permintaan. AS juga mengabulkan keringanan sanksi Iran kepada delapan negara yang impor minyak negara dari Iran.

“Pasar sekarang akan melihat OPEC dan produsen non OPEC untuk mengendalikan produksi karena AS telah memberikan delapan negara keringanan dari sanksi yang pada dasarnya menambah pasokan,” ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.

Rusia dan Arab Saudi, produsen utama minyak memulai pembicaraan bilateral tentang kembali memangkas produksi minyak pada 2019. Hal itu berdasarkan kantor berita Rusia TASS. Pada Juni, kelompok produsen memutuskan mengendurkan hasil produksi sejak 2017 usai tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Analis mengatakan negara itu mungkin lebih bersedia untuk memangkas produksi usai pemilihan paruh waktu AS berakhir.

"OPEC merasakan tekanan Trump tetapi produsen mengambil tindakan dengan pemikiran mereka hanya perlu melewati pemilihan AS. Kami berharap untuk mulai dengar komentar publik dari para menteri OPEC pada akhir pekan ini tentang menarik kembali produksi,” kata Analis Hedgeye, Joe McMonigle.

Sebuah komite menteri yang terdiri dari beberapa anggota OPEC dan sekutu bertemu pada Minggu di Abu Dhabi untuk membahas prospek pada 2019.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola blok minyak dan gas (migas) Rokan‎ setelah 2021. Keputusan ini merupakan kado pemerintah untuk rakyat Indonesia menjelang hari kemerdekaan ke-73.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686972/produksi-as-cetak-rekor-harga-minyak-merosot

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Produksi AS Cetak Rekor, Harga Minyak Merosot"

Post a Comment

Powered by Blogger.