
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun meninjau langsung kondisi terkini proyek tersebut dengan berkendara menempuh rute Surabaya sampai dengan Telkom Landmark Tower yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sebagai lokasi finish.
"Tol Trans Jawa adalah jalur yang dinantikan lebih dari 20 tahun, karena memang sudah dicanangkan sejak lama. Tol Trans Jawa mulai dari Merak sampai Surabaya harus bisa diresmikan pada Desember 2018, hingga kemudian tersambung sampai dengan Banyuwangi. Kalau kita bisa jalankan seluruh itu memang pertumbuhan ekonomi kita akan meningkat," ungkap Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan resmi yang diterima detikOto.
Menurut Rini, terkoneksinya Pulau Jawa melalui jalan tol, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian. Ia menjelaskan, yang paling utama yakni biaya logistik yang tentu akan lebih murah karena akses transportasi yang lebih cepat dan efisien. Hal itu kemudian akan diikuti dengan terbukanya lapangan kerja serta menggerakkan kegiatan perekonomian di daerah yang dilalui ruas tol Trans Jawa."Dengan adanya jalan tol, lokasi-lokasi dekat pintu keluar masuk jalan tol pun tentu akan berkembang cepat sebagai kawasan bisnis, baik industri perdagangan, jasa keuangan dan perbankan dan sebagainya. Tol Trans Jawa juga akan meningkatkan pertumbuhan kawasan properti," ujar Rini.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani mengatakan bahwa waktu tempuh Jakarta-Surabaya dan sebaliknya akan terpangkas signifikan berkat adanya Tol Trans Jawa. Jika melalui jalan raya nasional bisa mencapai 20 jam, dengan jalan tol perjalanan bisa ditempuh kurang dari 15 jam.
"Waktu tempuh menjadi lebih singkat berkat adanya Tol Trans Jawa. Idealnya Jakarta-Surabaya 10 sampai dengan 12 jam. Dari Jakarta sampai ke Kota Surabaya sekitar 800 Km, kalau dipacu dengan kecepatan 100 Km per jam saja mungkin hanya 8 jam. Tapi kan tetap perlu beristirahat pengendaranya agar safety, jadi ya bisa 10 sampai 12 jam lah paling lama," jelas Desi.
Otolovers yang bakal melintas di tol Trans Jawa pun tak perlu khawatir kehabisan bensin. Pasalnya, Pertamina bakal mengoptimalkan layanan BBM Kemasan dan Mobil Fuel Dispeneser di beberapa rest area. Selain itu, satu SPBU pun sudah beroperasi tepatnya di pit stop terakhir sebelum menuju Jakarta yakni rest area KM 229B Kanci-Pejagan.
"Berkaca pada pengalaman SATGAS Ramadan Idul Fitri 2018, pengoptimalan beberapa titik tol fungsional di antaranya rest area KM 229B yang sebelumnya belum tersedia SPBU, saat SATGAS RaFI kita sediakan kios kemasan Pertamax yang menjual BBM kemasan, mobile fuel dispenser hingga motor kemasan," terang Unit Manager Communication dan CSR MOR III Dian Hapsari Firasati.
Lebih lanjut Dian mengatakan, tambahan titik layanan SPBU di Rest Area KM 229B ini yang tergolong SPBU dengan produk Pertamina yang lengkap, tercatat konsumsi rata-rata produk Gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) kurang lebih hingga 7.300 liter per hari, sedangkan konsumsi rata-rata produk Gasoil (Solar dan Dexlite) kurang lebih sebesar 8.450 liter per hari pada periode satu bulan terakhir selama beroperasi.
"Dengan adanya tambahan titik layanan SPBU di ruas Tol Trans Jawa ini, kami harapkan mampu optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat. Terutama yang terdekat jelang Natal dan Tahun Baru kami harap dengan optimalisasi titik-titik rest area mampu mencukupi kebutuhan masyarakat selama periode libur tersebut nantinya." pungkasnya. (dry/rgr)
https://oto.detik.com/berita/d-4299956/lewat-tol-trans-jawa-tak-perlu-takut-kehabisan-bensinBagikan Berita Ini
0 Response to "Lewat Tol Trans Jawa Tak Perlu Takut Kehabisan Bensin"
Post a Comment