"Saat ini, 98 persen dari masyarakat di tanah air sudah menikmati layanan listrik. Ini melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang sebenarnya hanya sebesar 97,5 persen rasio elektrifikasi di akhir 2018, tahun depan targetnya 99,9 persen,"ujar Jonan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/10).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi hingga kuartal III 2018 mayoritas disokong oleh layanan PT PLN (Persero) sebanyak 95,43 persen, Non PLN 2,5 persen, dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTHSE) 0,12 persen.
"5,2 juta masyarakat Indonesia yang belum menikmati penerangan atau listrik itu sangat banyak, setara dengan seluruh populasi Negara Singapura, karena itu saya sangat berharap tahun depan seluruhnya akan dapat menikmati penerangan dan untuk daerah-daerah yang terisolir dan sulit dijangkau kita gunakan energi baru terbarukan," ujarnya.
Jonan mengatakan pemanfaatan energi baru terbarukan akan melengkapi rasio kelistrikan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Selain ketersediaan pasokan, untuk sektor kelistrikan Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar harga listrik dapat dijangkau semua masyarakat.
Selanjutnya, pemerintah terus berupaya melistriki seluruh wilayah Indonesia agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati listrik.
"Kami tidak ingin pembangunan manusia Indonesia di daerah-daerah sulit dan terpencil terhambat dan makin lama kian ketinggalan oleh masyarakat kota yang sudah dapat memiliki akses internet dan dapat belajar kapanpun waktunya baik siang maupun malam," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebanyak 5,2 Juta Penduduk Indonesia Belum Dapat Listrik"
Post a Comment