Search

Penundaan Kenaikan Harga BBM Premium Dinilai Tepat, Ini Alasannya

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung keputusan pemerintah untuk tidak menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Di mana kemarin, telah diputuskan bahwa BBM RON 89 akan dinaikan menjadi Rp7.000, tapi ditunda keputusannya.

Menurut Anggota Komisi VII Kurtubi, keputusan untuk tidak menaikan BBM bersubsidi seperti Solar dan Premium lebih baik. Pasalnya, sangat berpengaruh besar utamanya terhadap laju inflasi jika Premium dinaikan harganya.

BERITA TERKAIT +

Baca Juga: Kenaikan BBM Mesti Cermat Karena Menyangkut Hajat Hidup Orang

"Sangat tepat, penundaan kenaikan Premium itu. Untuk menjaga agar tidak ada kenaikan inflasi yang significant ke premium dan solar subsidi. Karena apabila naik akan sangat besar pengaruhnya terhadap harga-harga kebutuhan pokok rakyat," kata Kurtubi kepada Okezone, Jumat (12/10/2018).

Sebelumnya, pemerintah batal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Sebagaimana diketahui, pemerintah baru saja mengumumkan harga Premium naik 7% menjadi Rp7.000 per liter.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Pertamax Tak Berlaku di Lombok dan Palu

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hadi Djurait mengatakan, penundaan kenaikan harga Premium dilakukan karena menunggu kesiapan Pertamina.

"Sesuai arahan Bapak Presiden rencana kenaikan harga premium di Jamali (Jawa, Madura, Bali) menjadi Rp7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina," ujar Hadi.

(Feb)

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/10/11/320/1962643/penundaan-kenaikan-harga-bbm-premium-dinilai-tepat-ini-alasannya

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penundaan Kenaikan Harga BBM Premium Dinilai Tepat, Ini Alasannya"

Post a Comment

Powered by Blogger.