Search

Ngeri, Harga Rumah di 6 Kota Ini Tak Terkendali

JAKARTA – Biaya perumahan selalu naik dihampir kebanyakan kota di dunia. Setidaknya ada enam risiko harga rumah menjadi bubble atau gelembung, yang artinya sebagai kenaikan harga yang terus-menerus ke titik di mana properti jauh di atas nilai fundamentalnya.

“Kebanyakan keluarga tidak bisa lagi mampu untuk membeli properti di pusat keuangan tanpa warisan yang substansial, uang sewa terus menghabiskan bagian pendapatan yang signifikan,” kata UBS dalam Global Real Estate Bubble Index tahun 2018.

BERITA TERKAIT +

Dilansir Okezone dari Business Insider, Senin (1/10/2018), para pembuat kebijakan akan dimintai untuk campur tangan dalam krisis yang terjangkau, misalnya dengan memberikan subsidi kepada pembeli rumah pertama kali.

Baca Juga: Bangun Apartemen dan Hotel Nayumi Group Investasi Rp370 Miliar

Tetapi kebijakan lain bisa lebih merugikan, kata UBS. Jika pemerintah memberlakukan pajak properti besar di kota-kota mahal, mereka bisa mengusir investor asing. Mereka juga dapat menyebabkan harga jatuh terlalu cepat, merugikan pemilik rumah yang sudah ingin menjual.

Gelembung seringkali sulit untuk diidentifikasi sampai mereka meledak, tetapi UBS telah memilih enam kota yang berada di risiko gelembung. Hanya dua dari kota-kota besar yang mereka periksa yaitu Boston dan Singapura, yang dianggap cukup dihargai.

Berikut ini daftar kota di antaranya:

1. London

Skor UBS Global Real Estate Bubble Index untuk London menurun dalam dua tahun berturut-turut tetapi tetap berada di zona risiko-gelembung. Secara keseluruhan, harga yang disesuaikan dengan inflasi lebih dari 10% lebih tinggi daripada tahun 2007, ketika gelembung terakhir meletus, sementara harga sewa tetap stabil dan pendapatan riil turun sebesar 10%.

Baca Juga: LRT Selesai, Harga Apartemen Bekasi Timur Bisa Naik 3 Kali Lipat

Kelemahan pasar perumahan kota dapat dikaitkan dengan beberapa penyebab. Pertama, perumahan tetap tidak terjangkau bagi warga London. Kedua, segmen utama dirugikan oleh bea meterai yang lebih tinggi untuk properti mewah dan buy-to-let. Ketiga, inflasi terus mengikis daya beli penduduk lokal.

2. Amsterdam

Dalam empat kuartal terakhir harga naik sebesar 12% yang disesuaikan dengan inflasi. Mereka sekarang 60% lebih tinggi dari tahun 2013.

Pertumbuhan eksplosif berkelanjutan mereka didorong oleh peningkatan pendapatan terkuat sejak 2013 di antara semua kota dan kondisi pembiayaan yang menarik. Kenaikan harga perumahan kota lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional dalam lima tahun terakhir. Mengingat keterjangkauan yang sangat tegang, pengetatan kondisi peminjaman mungkin mengakhiri guncangan agak tiba-tiba.

(Feb)

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/10/01/470/1958046/ngeri-harga-rumah-di-6-kota-ini-tak-terkendali

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ngeri, Harga Rumah di 6 Kota Ini Tak Terkendali"

Post a Comment

Powered by Blogger.