Liputan6.com, Nusa Dua - Ajang Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali sukses berlangsung. Pertemuan ini mendatangkan investasi dari negara sahabat serta memperkuat citra Bali di mata dunia.
Pertemuan ini ternyata dimanfaatkan beberapa negara untuk meminjam uang pada IMF. Salah satunya Pakistan.
Dilansir dari Reuters, Senin (15/10/2018), delegasi Pakistan bertemu perwakilan IMF di Bali dan secara formal meminta pinjaman utang. Ini adalah permintaan yang ketiga belas dari Pakistan sejak akhir 1980-an.
Kabar peminjaman tersebut terkuak tidak lama setelah Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde sempat menyebut belum ada permintaan dari Pakistan, pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Peminjaman ini terbilang ironis, sebab Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pernah bersumpah tidak akan meminjam pada IMF.
Lagarde menyatakan, peminjaman dari IMF akan membutuhkan transparansi absolut perihal utang yang sedang Pakistan miliki. Di antaranya utang Pakistan pada Tiongkok yang berjumlah miliaran dolar.
Pinjaman dari IMF juga tentunya mewajibkan sejumlah perubahan kebijakan yang perlu diikuti pemerintahan Imran Khan. Sebelumnya, IMF menyarankan Pakistan untuk mengurangi subsidi gas dan listrik, menaikkan suku bunga, dan melakukan devaluasi mata uang.
Belum jelas berapa uang yang dibutuhkan Pakistan. PM Khan sebelumnya menaksir Pakistan butuh antara USD 10 - 12 miliar atau sekitar Rp 152 triliun - Rp 182 triliun (USD 1 = Rp 15.243).
Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia diperkirakan turut memberi pinjaman, begitu pun Tiongkok dan Arab Saudi.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3667630/negara-ini-ajukan-utang-ke-imf-pada-pertemuan-di-baliBagikan Berita Ini
0 Response to "Negara Ini Ajukan Utang ke IMF pada Pertemuan di Bali"
Post a Comment