JAKARTA – Perencanaan keuangan adalah keharusan bagi setiap orang, apalagi jika sudah memiliki keluarga. Apa itu perencanaan keuangan? Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang dibutuhkan setiap orang untuk mencapai kebebasan finansial di masa yang akan datang.
Perencanaan keuangan mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikelola setiap orang, yakni, manajemen aset dan arus kas, manajemen utang, manajemen risiko, investasi, serta perencanaan pajak dan warisan.
Salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan yaitu investasi. Investasi adalah cara untuk mengembangkan aset atau melipatgandakan kekayaan. Karena kalau uang yang dihasilkan dari pendapatan, misalnya dari bisnis atau gaji hanya disimpan di tabungan, nilai uang akan tergerus oleh inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang dan jasa setiap tahun.
Baca Juga: BEI Incar Pendapatan Rp1,1 Triliun Tahun Depan
Umumnya, gaji seseorang atau hasil bisnis seseorang kenaikannnya di bawah angka inflasi. Setiap orang perlu berinvestasi untuk menghindari turunnya nilai uang yang dia miliki atau dia kumpulkan. Investasi ada bermacam-macam jenis. Bisa berupa properti tanah dan bangunan yang paling populer, emas atau logam mulia, saham, obligasi, reksa dana, benda-benda seni dan lainnya.
Sebelum berinvestasi, investor harus membagi lebih dahulu jangka waktu investasi, yakni jangka pendek (kurang dari setahun), jangka menengah (1-5 tahun) dan jangka panjang (di atas 5 tahun). Jangka waktu investasi akan menentukan produk investasi apa yang bisa dipilih seorang investor.
Setelah membagi kebutuhan investasi ke dalam tiga jangka waktu, cari tahu profil risiko masing-masing. Ada tiga profil risiko investor yaitu konservatif, moderat dan agresif. Seorang investor yang konservatif tidak akan siap menerima risiko investasi yang tinggi, meskipun potensi keuntungan atau return-nya besar.
Baca Juga: BEI Targetkan Rata-Rata Nilai Transaksi Tembus Rp9 Triliun Tahun Depan-
Sebaliknya sang agresif akan siap menerima risiko yang besar, bahkan sampai kehilangan modal investasi sekalipun, asalkan memiliki peluang return yang tinggi. Sementara seorang investor moderat, ada diantara keduanya.
Dalam tulisan ini, hanya akan dibahas investasi portofolio di pasar modal, yakni saham, obligasi dan reksa dana. Untuk investasi properti dan emas umumnya orang sudah mengerti potensi keuntungan dan risikonya.
Baca Juga: BEI Angkat Noor Rachman Jadi Komisaris Baru
Pada investasi di pasar modal, reksa dana menggambarkan keseluruhan jenis produk investasi yang ada di Bursa Efek. Pertama, reksa dana jenis saham. Reksa dana saham berisi portofolio saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berbicara risiko dan return reksa dana saham, hampir sama dengan kita berbicara investasi langsung dengan membeli saham di Bursa Efek.
Reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan dana ke instrumen obligasi baik Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi. Bicara reksa dana pendapatan tetap, risiko dan return hampir sama seperti membeli obligasi langsung di bursa. Reksa dana campuran ada di tengah-tengah karena berisi saham dan instrumen pendapatan tetap juga bisa berisi instrumen pasar uang.
Sebelumnya
1 / 2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investasi Dalam Perencanaan Keuangan"
Post a Comment