JAKARTA - Indeks dolar AS melemah pada perdagangan 19 Oktober 2018. Kurs dolar AS melemah karena sentimen negatif data properti di negara Adidaya tersebut.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,20% pada 95,7118 pada akhir perdagangan.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Naik di Tengah Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1510 dari USD1,1464 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi USD1,3065 dari USD1,3032 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7118 dari USD0,7105.
Dolar AS membeli 112,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,18 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9971 franc Swiss dari 0,9954 franc Swiss, dan itu hingga 1,3116 dolar Kanada dari 1,3078 dolar Kanada.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Menguat Usai Pernyataan The Fed
Penjualan rumah di AS menurun pada bulan September setelah flat di Agustus, menurut National Association of Realtors (NAR). Total penjualan rumah yang ada turun 3,4% dari bulan Agustus ke tingkat penyesuaian musiman sebesar 5,15 juta pada bulan September, tingkat terendah sejak November 2015.
Penjualan bulan September turun 4,1% dari tahun lalu. Kepala ekonom NAR Lawrence Yun mengatakan meningkatnya suku bunga telah menyebabkan penurunan penjualan di seluruh wilayah negara itu.
"Suku bunga KPR yang tinggi selama satu dekade mencegah konsumen membuat keputusan cepat pada pembelian rumah," katanya dikutip Xinhua, Sabtu (20/10/2018).
(kmj)
http://economy.okezone.com/read/2018/10/20/278/1966570/indeks-dolar-as-melemah-tertekan-data-sektor-propertiBagikan Berita Ini
0 Response to "Indeks Dolar AS Melemah Tertekan Data Sektor Properti"
Post a Comment