JAKARTA - Setelah sukses melakukan sekuritisasi aset untuk mendanai pengembangan jalan tol, rupanya membuat PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) ketagihan untuk mencari pendanaan lewat pasar modal.
Kali ini aksi korporasi yang bakal dilakukan adalah menerbitkan skema pendanaan kelima berupa Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk kemudian diinvestasikan pada aset infrastruktur seperti di proyek jalan tol.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, Dinfra mirip dengan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Akan tetapi, instrumen tersebut memiliki fitur ekuitas dan utang. Dinfra adalah produk pasar modal sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 52/POJK.04/2017 Tanggal 19 Juli 2017.
“Skema itu merupakan satu wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang memberikan fleksibilitas lebih dalam melakukan pencarian dana melalui ekuitas dan utang dalam satu transaksi,” ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Baca Juga: Di Pertemuan IMF-World Bank, Jasa Marga Pasarkan Investasi Jalan Tol
Sementara keuntungan bagi investor dapat memperoleh percepatan pendanaan baik dari asset recycling maupun debt recycling. Bagi Jasa Marga, skema itu adalah level selanjutnya dari inovasi skema pendanaan Perseroan, setelah sebelumnya Jasa Marga hanya menerbitkan salah satu antara ekuitas ataupun utang saja.
Desi juga menambahkan, pihaknya dapat menawarkan Dinfra dengan penawaran terbuka atau terbatas sehingga dapat memperluas calon investor potensial. Pada Dinfra perdana, kata Desi, pihaknya menerbitkan melalui anak usaha yaitu PT Jasamarga Pandaan Tol yang mengoperasikan jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km.
”Targetnya dapat memperoleh dana dengan plafon hingga Rp1,5 triliun untuk memperkuat struktur permodalan di proyek-proyek Jalan Tol Jasa Marga," katanya.
Baca Juga: Garap Tol Pasuruan-Probolinggo, Mandiri Syariah Beri Pinjaman Rp750 Miliar
Skema pendanaan ini diharapkan menjadi alternatif pendanaan pada level anak usaha sehingga Jasa Marga dapat terus menjaga kinerja perseroan di tengah masifnya pembangunan jalan tol untuk mendukung konektivitas nasional.
Menurut Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, Dinfra merupakan produk baru yang sudah dikaji berbagai pihak. Beberapa hari lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya telah mengeluarkan surat efektif untuk instrumen tersebut. “Targetnya tidak banyak yang pertama sekitar USD100 juta atau ekuivalen Rp1 triliun,” paparnya.
Sebelumnya
1 / 2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Galang Dana via Dinfra, Jasa Marga Bidik Rp1,5 Triliun"
Post a Comment