Search

Bertaji di Aset-Aset Mercusuar, Plin-Plan Urusan Subsidi BBM

 

Tidak main-main, aset-aset yang direbut adalah aset yang terklasifikasi akbar dan memiliki peran kunci dalam penerimaan negara. Aset tersebut adalah; Blok Mahakam, Blok Rokan, dan PT Freeport Indonesia.  

Blok Mahakam adalah blok gas terbesar di Indonesia, blok Rokan memproduksi minyak terbanyak di RI, dan Freeport berkilau dengan tambang emas tak akan habis hingga puluhan tahun ke depan.  


Jokowi pun berkali-kali tak ragu membawa nama 3 aset tambang ini sebagai bahan kampanye, menunjukkan bahwa di era kepemimpinannya ia tak gentar melawan asing. Seperti yang ia sampaikan dalam pidato kenegaraannya di Gedung MPR/DPR pada 16 Agustus 2018 lalu.  

Ia menegaskan bahwa pemerintah harus tegas soal kedaulatan sumber daya alamnya. "Tidak sampai di situ saja. Setelah beberapa dekade berada di tangan pihak lain, Blok Migas Mahakam, Blok Migas Sanga-Sanga, Blok Migas Rokan, dan mayoritas saham Freeport kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi yang sebesar-besarnya digunakan bagi kemakmuran rakyat," kata Jokowi di gedung MPR, Kamis (16/8/2018). 

Sepekan sebelum ia berpidato di hadapan anggota dewan, ia juga menyampaikan pesan serupa di hadapan ribuan kyai di Bogor. Joko Widodo menegaskan upayanya merebut Blok Rokan, Blok Mahakam dan Freeport adalah usaha nyata dalam melakukan perubahan di Indonesia.

"Blok Rokan, Blok Mahakam, mayoritas Freeport, bukti bahwa kita berdaulat. Kita ingin sebesar-besarnya digunakan untuk rakyat Indonesia. Itu adalah bukti, bukan fiksi. Ini butuh dilanjutkan, butuh diteruskan untuk mentransformasi Indonesia negara maju," tegas Jokowi. 

Potensi di Blok-Blok Raksasa  

Blok Mahakam  

Blok Mahakam resmi berpindah tangan ke Pertamina pada 1 Januari 2018 lalu. Sebelumnya blok dengan produksi gas berlimpah ini dikelola selama 50 tahun oleh kontraktor migas asal Perancis dan Jepang, yakni Total E&P Indonesie dan Inpex. Pertamina diberikan 100% saham blok Mahakam ke Pertamina, tetapi tetap terbuka untuk bermitra dengan kontraktor lainnya agar bisa menggenjot produksi.

Semula, Total dan Inpex dikabarkan masih akan bertahan di blok ini dengan porsi 39%. Namun tarik ulur negosiasi porsi semakin alot dan Total mengatakan tidak jadi bermitra di blok ini. 

Pertamina, kini masih mencari mitra untuk menggarap blok gas raksasa ini. Data SKK Migas per semester I-2018, produksi blok ini masih meleset dari target.  

PT Pertamina Hulu Mahakam hanya mencapai 92,47%, yaitu 44.638 barel per hari dari target 48.271 barel. Sementara untuk produksi gas bumi, capaian hanya 84% yaitu 932.700 MMSCFD dari target 1,2 juta MMSCFD.   

Blok Rokan

Bertaji di Aset-Aset Mercusuar, Plin-Plan Urusan Subsidi BBMFoto: aristya rahadian krisabella

Sempat terjadi drama di balik perebutan siapa yang akan jadi pengelola di blok minyak terbesar RI ini setelah 2021 mendatang. Chevron Pasific Indonesia yang hampir seabad lamanya berada di blok ini, menginginkan untuk bertahan. Sementara PT Pertamina (Persero) mencoba peruntungan dan mengajukan proposal menandingi Chevron. 

Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sampai April 2018 tercatat produksi minyak di blok Rokan mencapai 210.280,60 BOPD, dan produksi gas-nya sebesar 24,26 MMSCFD.

Tapi, menangnya Pertamina di blok Rokan bukan tanpa harga. Pertamina merogoh kocek cukup dalam untuk merebut blok Rokan dengan menawarkan bonus tanda tangan senilai Rp 11,3 triliun. Perlu dicatat, bonus tanda tangan ini wajib dibayar cash oleh Pertamina ke pemerintah sebulan setelah penandatanganan wilayah kerja.   

Divestasi Freeport
Jika tak ada aral melintang, akhir tahun ini Indonesia bisa resmi kuasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Sebab, kini tinggal selangkah lagi untuk menguasai tambang emas terbesar di bumi Papua ini yakni menanti cairnya pinjaman dari sindikasi 8 bank asing untuk membayar ongkos akuisisi.

Indonesia kembali kuasai Freeport lewat Induk Holding BUMN Pertambangan PT Inalum (Persero). Harus diakui, pembentukan holding tambang untuk menghasilkan BUMN berdaya besar sehingga sanggup mengakuisisi Freeport adalah gagasan cemerlang.  

Bertaji di Aset-Aset Mercusuar, Plin-Plan Urusan Subsidi BBMFoto: Aristya Rahadian Krisabella

Pesan Jokowi ke Menteri BUMN Rini Soemarno dan Bos Inalum Budi Gunadi Sadikin jelas, yakni RI harus kuasai Freeport tahun ini. Jangan sampai pintu divestasi yang telah dibuka, tertutup kembali seperti yang sudah-sudah. 

Ongkos menguasai tambang emas ini besar, yakni US$ 3,85 miliar atau setara Rp 57 triliun dengan kurs Rp 15.000/US$. Tapi toh, kata Budi, ini sepadan dengan potensi mineral yang ada di perut tambang. Berdasar hitungan Inalum, hingga 20 tahun ke depan laba yang bisa dikumpulkan mencapai Rp 508 triliun.   

Bertaji di Aset-Aset Mercusuar, Plin-Plan Urusan Subsidi BBMFoto: Aristya Rahadian Krisabella

(NEXT) (RHG/gus)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20181022174017-17-38514/bertaji-di-aset-aset-mercusuar-plin-plan-urusan-subsidi-bbm

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bertaji di Aset-Aset Mercusuar, Plin-Plan Urusan Subsidi BBM"

Post a Comment

Powered by Blogger.