JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya masih memonitor perkembangan terkait neraca pembayaran terutama yang berkaitan dengan current account deficit (CAD). Di mana dari sisi non migas sudah mengalami surplus.
"Jadi, impor turun cukup signifikan kalau dari (month to month), negatif growth tapi kalau dari year-on-year (yoy), masih cukup tinggi. Kemudian dari sisi ekspor juga growth-nya mendekati 5% yoy. Tapi kalau menurut saya itu masih bisa ditingkatkan kembali. Untuk migas yang masih cukup tinggi sehingga kita mengalami defisit," kata Sri Mulyani di komplek DPR, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Oleh karena itu, pihaknya ingin pelaksanaan B20 dan kenaikan impor PPh 10% tersebut, bisa untuk mengurangi impor dari migas.
"Untuk diberlakukannya B20 itu, kita akan lihat apakah itu suatu tren atau kah anomali, sehingga kita juga bisa melihat," jelasnya
Namun, lanjut dia, berdasarkan pembahasan dengan para pihak terkait seperti Menteri BUMN, Pertamina, Menteri ESDM, Menko Perekonomian, Kemenkeu dan Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan B20.
"Kita akan terus mencoba menjaga dan terus melihat perkembangannya," ungkapnya.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2018/09/17/20/1951756/sri-mulyani-pantau-defisit-neraca-pembayaran-hingga-perdaganganBagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Pantau Defisit Neraca Pembayaran hingga Perdagangan"
Post a Comment