JAKARTA – Tidak disangka, bisnis ikan konsumsi salah satunya pembesaran ikan bawal, tiga kali panen pasti langsung balik modal.
Sarin Bejo merupakan peternak ikan bawal yang berada di daerah Desa Pondok Udik, Jampang Parung, Bogor, Jawa Barat. Sehari-hari Sarin merawat ikan-ikan bawal yang ada dikolamnya.
Menurut Sarin dagingnya yang lezat menjadikan bisnis ikan bawal terasa gurih. Pintu pasar terbuka lebar untuk menerima ikan bawal. Harga ikan bawal segar berkisar Rp7.500 – Rp8.000/kg. Jika kualitasnya bagus, tiap kilo berisi 3 ekor ikan.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis, Raup Jutaan Rupiah dari si Hidung Merah
Ikan bawal dipanen pada umur 4 bulan. Kolam berukuran 124 m2 mampu menghasilkan 170kg lebih bawal. Jadi setiap 4 bulan sekali kolam itu sanggup menyetor duit Rp 1 juta. Agar kontinuitas pasokan ikan bawal setiap bulan bisa dijaga, Anda harus memiliki 4 kolam produksi plus satu kolam cadangan. Keuntungan di atas baru dapat dinikmati selepas periode panen kedua, atau bulan ketiga.
Modal Kecil
Hanya bermodal awal relatif kecil, sebab ikan berbentuk seperti belah ketupat ini termasuk bandel. Bejo tidak butuh peralatan neko-neko. Semisal aerator atau filter.
“Dipelihara dalam kolam tanah pun bawal tetap bisa tumbuh optimal,” terang Sarin.
Lakukan pemanenan dengan jaring. Setelah dipanen, ikan bisa segera dipasarkan. Berbagai pasar lokal, supermarket, dan restoran bisa Anda jadikan target bisnis. Karena itu sebelum berbisnis sebaiknya Anda melakukan pendataan calon konsumen. Hitung jumlah permintaanya, lantas sesuaikan dengan kapasitas produksi Anda.
Baca Juga: Cobain Nih Bisnis Ayam Arab Petelur, Untungnya Belasan Juta
Berikut analisis bisnis ternak ikan bawal seperti dilansir buku 31 Inspirasi Bisnis Di Masa Krisis karya Tim Flona:
Analisis Usaha
Pembesaran Bawal
Siklus produksi : 30 hari
Volume produksi : 500 ekor atau 170 kg
Ukuran ikan : 300 – 500 g
A. Investasi
1. Biaya administrasi akuisisi lahan = Rp 43.000
2. Biaya transisi & penyempurnaan lahan = Rp 123.000
3. Biaya upah pembuatan kolam = Rp 1.102.500
4. Biaya pengadahan benih (2.500 ekor)
Ukuran 1 inci @ 100 = Rp 250.000
5. Peralatan operasi Umur ekonomis 2 tahun = Rp 142.000
Total Biaya Investasi = Rp 1.660.500
B. Biaya Tetap
1. Perawatan kolam = Rp 100.000
2. Biaya penyusutan peralatan operasi
(Rp142.000 : 2) = Rp 71.000
Total Biaya Tetap = Rp 171.000
C. Biaya Tidak Tetap
1. Pakan dan obat-obatan = Rp 200.000
2. Rumah tangga (listrik dan bahan bakar) = Rp 200.000
3. Perkakas = Rp 18.000
Total Biaya Tidak Tepat = Rp 418.000
D. Biaya Produksi
1. Biaya tetap + biaya tidak tetap = Rp 580.000
E. Hasil Usaha
1. Harga bawal segar (Rp 8.000/kg)
2. Kapasitas produksi bulanan (170 kg) = Rp 1.360.000
F. Keuntungan
Hasil usaha – biaya produksi (per bulan) = Rp 1.360.000
Hasil usaha per tahun = Rp 10.452.000
G. Pengembalian Modal
[( Investasi + Biaya produksi) : keuntungan] x lama siklus usaha
[( 1.660.500 + 589.000) : 771.000] x 1 bulan = 2,9
Jadi modal kembali setelah dilakukan 3 kali siklus pemeliharaan.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2018/09/29/320/1957432/siapa-sangka-bisnis-ikan-bawal-3-kali-panen-balik-modalBagikan Berita Ini
0 Response to "Siapa Sangka Bisnis Ikan Bawal, 3 Kali Panen Balik Modal"
Post a Comment