Bambang menjelaskan di tahun 2008, tingkat kemiskinan di NTB berada di angka 24%. Namun, pada tahun 2018 angka tersebut menurun menjadi 14%.
"Saya katakan (penurunan angka kemiskinan) pencapaian yang fenomenal. Bagi gubernur itu, tingkat kemiskinan di tahun 2008 24%, lalu dalam 10 tahun turun menjadi 14% itu bukan prestasi yang mudah," jelasnya di peluncuran buku TGBNomics, Ayana Midplaza, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
"Banyak daerah yang di tahun 2008 memiliki tingkat kemiskinan di atas 20% seperti NTB saat ini masih di atas 20%. Sedangkan NTB sudah 14%," sambung dia.
Lebih lanjut, Bambang memaparkan penurunan tingkat kemiskinan tersebut merupakan hasil kerja keras dari semua sektor. Sebab, untuk menurunkan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendirian.
"Menurunkan kemiskinan perlu efffort karena kemiskinan sifat multi sektor, bukan caranya gampang. Mesti ada aksi dari berbagai aspek ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran untuk meningkatkan ekonomi," terang dia.
Sementara itu, Bambang menjelaskan untuk meningkatkan suatu ekonomi suatu negara diperlukan optimisme setiap sektor guna meningkatkan perekonomian suatu daerah.
(ara/ara) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4212397/kepala-bappenas-sebut-penurunan-kemiskinan-di-ntb-fenomenalBagikan Berita Ini
0 Response to "Kepala Bappenas Sebut Penurunan Kemiskinan di NTB Fenomenal"
Post a Comment