Angka Kemiskinan 2017 Capai 13 %, Dinsos Enrekang Data Warga Miskin Secara Ketat

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Salah satu fokus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang adalah mengentaskan kemiskinan.

Untuk itu, Dinas Sosial Enrekang mulai melakukan pendataan dan validasi warga miskin. Hal itu dimaksdukan, agar data kemiskinan yang dipereh bisa lebih akubtabel dan terpercaya.

Apalagi, tahun 2017 lalu angka kemiskinan Kabupaten Enrekang tergolong tinggi dengan mencapai nilai 13 persen.

"Saat ini kita masih dalam proses penginputan dan validasi data warga miskin, target kita bisa selesai di Oktober agar bisa dirilis di November 2018," kata Kepala Dinas Sosial Enrekang, Yunus Rajuddin kepada TribunEnrekang.com, Kamis (13/9/2018).

Baca: Warga Miskin Bantaeng Ini Butuh Uluran Tangan, Istri Sakit Parah, Suaminya Buta

Baca: Pemkab Luwu Utara Bedah 165 Rumah Warga Miskin

Ia menjelaskan, pendataan angka kemiskinan betul-betul dilakukan secada selektif. Itu lantaran, data tersebut nantinya akan dijadikan acuan dan prioritas dalam setiap program pemberian bantuan.

Ada 14 kriteria yang menjadi acuan dalam mengkategorikan warga miskin, diantaranya tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas dan Poliklinik.

Selain itu, sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 500 meter persegi, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan hanya Rp 600 ribu per bulan.

Serta tidak memilik tabungan atau pun barang yang bisa dijual dengan minimal Rp 500 ribu.

"Kita berharap angka kemiskinan sudah menurun, karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya banyak bantuan yang sudah diberikan," tuturnya.

Ia menambahkan, beberapa bantuan yang diberikan seperti program keluarga harapan (PKH), Rehabitasi rumah, serta bantuan Kelompok usaha bersama (Kube) bagi para warga miskin.(*)

Let's block ads! (Why?)