Search

4 Fakta Bandara Komodo Rp3 Triliun yang Ditawarkan ke Swasta

JAKARTA - Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo ditawarkan ke investor melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Untuk itu, pada akhir pekan lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan market sounding proyek KPBU.

Berikut fakta-fakta mengenai Proyek Bandara Komodo, yang dirangkum Okezone Finance:

BERITA TERKAIT +

1. Proyek Bandara Komodo Butuh Dana Rp3 Triliun

Pengembangan Bandara Udara Komodo melalui skema KPBU ini membutuhkan total investasi sebesar sekitar Rp3 triliun, yang terdiri dari Rp1,17 triliun biaya capital expenditure (capex) dan Rp1,83 triliun biaya operational expenditure.

 

Untuk pengembalian investasinya berasal dari tarif layanan pengguna jasa fasilitas bandar udara selama masa konsesi 25 tahun. Proyek ini juga direncanakan akan mendapatkan penjaminan pemerintah (Government Guarantee) melalui PT Penjaminan Infrastruktur lndonesia.

2. Tujuan Pengembangan Bandara Komodo

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan bahwa pengembangan Bandara Komodo, Labuan Bajo dengan skema KPBU ini bertujuan bukan semata-mata untuk membangun sebuah komplek bandar udara internasional secara fisik.

"Tapi untuk menyediakan fasilitas bandar udara yang dapat memberikan pelayanan berkualitas bagi wisatawan mancanegara dan lokal yang akan berkunjung ke Kawasan Pariwisata Komodo selama 25 tahun masa konsesi," kata Wisnu.

 

Dia menjelaskan bahwa, pemilihan skema KPBU dalam penyediaan infrastruktur ini tidak hanya atas pertimbangan keterbatasan anggaran semata, namun untuk pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman.

3. Bandara Komodo 'Dipercantik' demi Pikat Turis

Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiarto menyatakan, pihaknya saat ini sedang mengkaji potensi pelaksanaan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), pada Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Bandara Komodo dipilih menjadi pilot project dengan pertimbangan peranannya untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Labuan Bajo, di samping pertimbangan potensi daerah sekitarnya yang menawarkan keindahan panorama alam dan kearifan lokal khas Nusa Tenggara Timur," ujarnya.

4. Selain Bandara Komodo, Proyek Ini Bakal Dilego ke Swasta

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti, menyatakan bahwa selain Bandara Komodo, Kemenhub juga telah melakukan lima proyek KPBU lainnya.

"Seperti, proving ground (pengujian kelaikan jalan kendaraan bermotor) di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad. Pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Pare-Pare dan pengembangan Pelabuhan Anggrek serta Pelabuhan Bau-Bau," katanya.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/09/28/320/1957004/4-fakta-bandara-komodo-rp3-triliun-yang-ditawarkan-ke-swasta

Bagikan Berita Ini

0 Response to "4 Fakta Bandara Komodo Rp3 Triliun yang Ditawarkan ke Swasta"

Post a Comment

Powered by Blogger.