PDB Kuartal-II diproyeksi tumbuh positif, rupiah berpeluang menguat pada Senin (6/8)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) masih terpuruk. Sentimen negatif perang dagang antara AS dan China yang masih pekat dan data perekonomian AS yang solid diproyeksi masih akan menyelimuti gerak rupiah sepanjang pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (3/8), kurs rupiah ditutup melemah 0,14% ke level Rp 14.498 per dollar AS. Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) bahkan mencatat kurs rupiah akhir pekan lalu menyentuh Rp 14.503 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, kian tertekan di tengah potensi meningkatnya ketegangan perang dagang antara AS dan China seiring dengan rencana Presiden AS Donald Trump mengerek tarif impor barang China menjadi US$ 200 miliar.

"Public hearing akan berlangsung bulan ini dan ada persespi hasilnya akan memperburuk perang dagang," kata Mikail, Jumat (3/8). Menurutnya, ketegangan perang dagang akan kembali membawa dollar AS menguat dan sebaliknya menekan rupiah semakin dalam.

Tambah lagi, sejumlah data perekonomian AS yang dirilis sepanjang pekan lalu terbilang memuaskan. Pertumbuhan PDB AS di kuartal-II mencapai 4%. Data tingkat pengangguran AS yang keluar Jumat malam lalu juga terjaga di 3,9%, sedangkan tingkat upah rata-rata bulanan tumbuh 0,3% di bulan Juli.

Dari dalam negeri, Mikail menyebut, rupiah peluang menguat ditopang oleh data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal-II 2018. "Proyeksinya PDB kita tumbuh positif dan perkiraan saya tumbuh sekitar 5,18%, masih on-track," ujar dia.

Jika pertumbuhan PDB kuartal kedua dirilis sesuai ekspektasi, Mikail cukup optimistis nilai tukar rupiah bisa sedikit terangkat pada perdagangan Senin (6/8) besok. Ia memproyeksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.450 - Rp 14.490 per dollar AS.

Hanya saja, Mikail tak yakin kekuatan rupiah akan bertahan dalam kurun sepekan. Ia memperkirakan, rupiah masih akan melemah sepekan ke depan dan menembus level Rp 14.500 dengan level resisten tertinggi Rp 14.550 per dollar AS.

Reporter: Grace Olivia
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie