KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi penawaran umum terbatas (rights issue) yang dilakukan oleh PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) sepertinya disambut baik oleh investor terutama untuk perkembangan bank ini dalam jangka panjang.
Lewat perhelatan ini, modal BBKP akan bertambah Rp 1,46 triliun. Sehingga dari sisi kekuatan permodalan bank akan meningkat dengan rasio kecukupan modal menjadi sekitar 13,5%.
Pun, transaksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ini sudah memiliki investor strategis sebagai pembeli siaga yakni KB Kookmin Bank yang membeli saham BBKP sebanyak 2,56 miliar saham di harga Rp 570 per lembar saham.
Indra Prasetiya, Head of Dealing PT Narada Kapital mengatakan, aksi ini menjadi kabar baik bagi Bukopin. Lewat penambahan modal, Bukopin akan punya dana untuk ekspansi.
“Namun dari sisi harga sahamnya akan stagnan dalam waktu yang cukup lama sekitar 6 bulan sampai 9 bulan atau turun tanpa adanya volume, memang seperti itu efek setelah HMETD,” ujar Indra saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Rabu (1/8).
Harga saham BBKP berpotensi stagnan karena menambah jumlah saham akan membebani harga saham untuk naik. Tapi, dampak ekspansi ini akan terasa setidaknya setahun ke depan.
“Bagi yang ingin masuk untuk investasi jangka panjang sudah bisa cicil beli. Namun untuk yang ingin trading jangka pendek jangan harap dapat langsung volatile dari harga sahamnya,” ujar Indra.
Asal tahu saja, pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (2/8), harga saham BBKP melemah 2,86% di level Rp 408.
Editor: Wahyu Rahmawati
RIGHTS ISSUE
http://investasi.kontan.co.id/news/memproses-rights-issue-saham-bank-bukopin-cenderung-stagnanBagikan Berita Ini
0 Response to "Memproses rights issue, saham Bank Bukopin cenderung stagnan"
Post a Comment