JAKARTA - Nilai Impor Indonesia kembali melonjak tajam pada periode Juli 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia sebesar USD18,27 miliar pada Juli 2018.
Angka tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 62,17% dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Juli 2017, impor Indonesia juga mengalami kenaikan 31,56% dari sebelumnya USD13,89 miliar.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menjelaskan, lonjakan impor disebabkan meningkatnya impor dari seluruh golongan. Adapun peningkatan impor paling tinggi adalah impor barang modal yang naik sebesar 71,95% dan barang konsumsi yang naik 70,5%.
Kecuk menambahkan, impor bahan konsumsi masih dikuasai oleh bahan makanan utama. Sebut saja seperti impor beras, daging hingga apel.
"Kontribusi impor konsumsi USD1,72 miliar naik 70,50% dibandingkan bulan lalu," ujar Kecuk dalam acara konfrensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Sementara itu, impor barang modal pun mengalami kenaikan hampir 71,95%. Adapun impor bahan modal mencapai USD2,88 miliar.
Namun Kecuk optimis jika peningkatan impor bahan modal ini bisa meningkatkan investasi. Adapun produk yang diimpor untuk bahan modal adalah seperti mesin generator dari China.
"Harapannya (barang modal) bisa menggerakkan pertumbuhan konstruksi yang bisa meningkatkan investasi," ucapnya.
Selanjutnya, impor bahan baku juga mengalami peningkatan. Impor bahan baku pada Juli 2018 meningkat 59,28% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kacang kedelai, bahan organik hingga kapas menjadi komoditas utama penunjang tingginya impor bahan baku. Impor bahan baku sendiri pada selama bulanan mencapai USD24,67 miliar.
"Impornya cukup tinggi kapas USD176 juta , kemudian ada beberapa bahan kimia dan bahan kimia organik yang kita gunakan sebagai bahan baku," jelasnya.
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2018/08/15/320/1936813/impor-juli-meroket-62-17-didominasi-generator-china-dan-berasBagikan Berita Ini
0 Response to "Impor Juli Meroket 62,17%, Didominasi Generator China dan Beras"
Post a Comment