Search

Agustus, Harga Batu Bara Acuan Lebih Tinggi Jadi USD107,83/Ton

loading...

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Ignasius Jonan pada tanggal 1 Agustus 2018 telah menetapkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 1917 K/30/MEM/2018 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Agustus Tahun 2018. Kepmen tersebut menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) dan Harga acuan untuk 20 mineral logam (Harga Mineral Acuan/HMA).

Berdasarkan Kepmen tersebut, HBA Agustus 2018 ditetapkan sebesar USD107,83 per ton. "Harga batu bara acuan mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, naik sebesar USD3,18 dari HBA Juli 2018 sebesar USD104,65 per ton," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu (4/8/2018).

Agung menyampaikan, HBA bulan Agustus 2018 lebih tinggi daripada bulan sebelumnya salah satunya dipengaruhi pasar energi global yang relatif membaik. Selain itu, harga batubara di China pun mengalami kenaikan. "Alasan lainnya adalah karena harga minyak naik, juga pengaruh dari kenaikan permintaan batubara di China dan Eropa Utara," jelas Agung.

Di samping itu, Ia menambahkan meningkatnya volume permintaan batubara juga disebabkan terjadi ketidakmampuan pasar Australia untuk meningkatkan akselerasi produksi. Sementara, ekspor batubara dari 3 eksportir utama ke Asia cenderung tetap pada periode Januari hingga Juni 2018.

HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platss 5900 pada bulan sebelumnya. Kualitasnya disetarakan pada kalori 6322 kcal per kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8% dan Ash 15%.

Sebagaimana diketahui, Kepmen yang mengatur HBA dan HMA yang telah ditetapkan ini akan digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batubara dan Mineral di bulan Agustus 2018.

Berdasarkan Kepmen tersebut, HMA komoditas nikel, kobalt dan timbal mengalami penurunan. Harga nikel ditetapkan USD 14.246,82/dry metric ton (dmt), turun dari USD 15.067,86/dmt dari HMA Juli 2018, kobalt ditetapkan USD74.277,27/dmt (turun dari USD 86.321,43/dmt) dan timbal mengalami penurunan dari USD 2.452,33/dmt menjadi USD 2.312,52/dmt.

Komoditas seng, aluminium dan tembaga pun juga mengalami tren penurunan. Harga seng turun dari USD 3.128,57/dmt pada Juli 2018 menjadi USD 2.782,55/dmt, HMA aluminium turun dari USD 2.275,45/dmt menjadi USD 2.136,61/dmt, sementara untuk tembaga, HMA Agustus 2018 ditetapkan USD 6.446,39/dmt, turun dari USD 6.996,69/dmt.

HMA adalah salah satu variabel dalam menentukan Harga Patokan Mineral (HPM) logam berdasarkan formula yang diatur dalam Kepmen ESDM Nomor 2946 K/30/MEM/2017 tentang Formula Untuk Penetapan Harga Patokan Mineral Logam. Variabel penentuan HPM logam lainnya adalah nilai/kadar mineral logam, konstanta, corrective factor, treatment cost, refining charges, dan payable metal.

Besaran HMA ditetapkan oleh Menteri ESDM setiap bulan dan mengacu pada publikasi harga mineral logam pada index dunia, antara lain oleh London Metal Exchange, London Bullion Market Association, Asian Metal dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Di samping komoditas mineral di atas, komoditas mineral lain mengalami fluktuasi harga sebagai berikut :

1.Emas sebagai mineral ikutan: USD 1.295,46/ounce, naik dari USD 1.295,15/dmt dari HMA Juli 2018

2.Perak sebagai mineral ikutan: USD 15,99/ounce, turun dari USD 16,62/ounce dari HMA Juli 2018

Let's block ads! (Why?)

https://ekbis.sindonews.com/read/1327681/34/agustus-harga-batu-bara-acuan-lebih-tinggi-jadi-usd10783ton-1533373230

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Agustus, Harga Batu Bara Acuan Lebih Tinggi Jadi USD107,83/Ton"

Post a Comment

Powered by Blogger.