JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berencana menerapkan kebijakan intergrasi pembayaran pada jalan tol lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR). Dengan adanya kebijakan, nantinya pengguna jalan hanya perlu bayar sekali saja dengan tarif Rp15.000.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus H Purnomo mengatakan, dengan pengintergrasian pembayaran paada jalan tol JORR, bisa memperlancar arus logisitik dengan keluar dan masuk kendaraan ke Plebauhan Tanjung Priok yang lebih lancar lagi. Dengan begitu lanjut Agus, maka kelancaran arus logisitik juga akan jauh lebih efektif dibandingkan sebelumnya.
Utamanya bagi pengriman logisitik yang berasal dari dari kawasan industri di Timur Jakarta seperti Bekasi, Karawang, Cikarang, dan sekitarnya. Sebab, untuk menuju pelabuhan kendaraan yang berasal dari daerah tersebut harus melalui Tol Cikampek dan menyambung ke Tol JORR menuju Pelabuhan Tg. Priok, sehingga tidak masuk lagi ke dalam Tol Dalam Kota.
"Peningkatan ship call di Terminal New Port Container Terminal (NPCT) 1 dan letak gate yang berdekatan dengan jalan mengakibatkan peningkatan volume kendaraan sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang tentunya keberadaan Tol JORR ini sangat membantu dan efektif untuk kelancaran arus barang menuju dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok,"ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu (8/7/2018).
Agus juga menyebut selama ini pada jalan arteri menuju pelabuhan selalu menimbulkan kemacetan. Sebab, dirinya memprediksi jika supir truk menghindari masuk tol yang menuju dari dan/ke Pelabuhan Tanjung Priok (Tol Akses Priok) terutama di sekitar Bogasari/Airin.
Hal ini disebabkan oleh mahalnya tarif tol yang berlaku (Tol Ruas Kebon Bawang – Rorotan di mana tarif untuk truk golongan V sebesar Rp45.000, untuk jarak ± 15 km). Sehingga truk memilih tidak masuk tol melainkan melalui jalan arteri.
"Keberadaan Tol JORR dapat mendukung arus logistik barang dan jasa di Pelabuhan Tanjung Priok. Kementerian Perhubungan telah mengirimkan surat kepada Kementerian PUPR meminta agar dapat meninjau kembali pemberlakuan besaran tarif tol ruas Kebon Bawang-Rorotan yang dikelola oleh PT. Hutama Karya sehingga akan mendorong truk barang untuk menggunakan layanan Tol JORR untuk kelancaran arus barang masuk dan keluar pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan solusi ini juga dapat mengurangi kemacetan di jalan arteri sehingga dapat menambah kelancaran lalu lintas barang dan jasa,"jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Lollan Panjaitan telah melakukan sejumlah langkah konkret untuk mendukung mobilisasi dan kelancaran logistik sambil menunggu integrasi tol JORR. Seperti dengan melakukan pentaan pembatas dan akses dibebrapa titik jalan.
"Langkah-langkah tersebut adalah dengan penataan pembatas dan akses di beberapa titik jalan, melakukan divert (pengalihan) kapal ke terminal lain dan membangun buffer area (lahan penampungan) truk seluas 1 (satu) hektar yang dapat menampung 120 unit truk petikemas ukuran 40 feet dan sebagian sudah dioperasikan sejak tanggal 23 Mei 2018 serta perluasan 1 (satu) hektar area tambahan lagi yang menjadi pre-gate sebagai solusi letak gate masuk yang dekat dengan jalan raya," terangnya
Lollan menyebutkan bahwa hasil evaluasi sementara dari beroperasinya sebagian lahan buffer area tersebut sudah dapat mengurai kemacetan yang mengarah ke Cilincing
"Oleh karena itu, jika integrasi Tol JORR dapat segera dilakukan tentunya arus logistik barang dan jasa akan semakin lancar dan dapat menekan biaya operasional truk barang sekaligus mengurai kemacetan di jalan raya sekitar Pelabuhan Tanjung Priok,"tegasnya
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2018/07/08/320/1919566/masuk-jorr-bayar-sekali-rp15-000-kemenhub-arus-logistik-lebih-efisienBagikan Berita Ini
0 Response to "Masuk JORR Bayar Sekali Rp15.000, Kemenhub: Arus Logistik Lebih Efisien"
Post a Comment