Search

Corona Rusak Wisata RI, Sri Mulyani Kaji Subsidi Penerbangan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengkaji akan memberikan subsidi atau insentif untuk sektor penerbangan domestik. Hal ini untuk menekan dampak buruk dari wabah virus corona yang memukul sektor pariwisata.

"Bapak presiden menyampaikan beberapa hal yang mungkin kita akan kaji, pertama tentu apakah bisa membuat kegiatan-kegiatan di pusat tourism yang mengalami penurunan cukup besar karena adanya corona virus, jadi nanti ini lebih kepada alokasi belanja yang dibelanjakan ke sana," kata Sri Mulyani di Istana Bogor, Selasa (11/2).

Proyeksi yang dilakukan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ada dua wilayah tujuan wisata di Indonesia yang dampak parah karena imbas corona, yaitu Bali dan Manado. Kedua wilayah ini jadi pusat destinasi wisatawan China ke Indonesia. Kebijakan larangan terbang dari dan ke China memperparah kondisi wisata di dua daerah itu.

"Kedua apakah bisa dikaji mengenai berbagai hal apakah insentif atau subsidi kepada penerbangan terutama turis domestik di dalam rangka untuk terus meningkatkan belanja dari masyarakat untuk menopang sektor pariwisata," katanya.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani secara terpisah, mengatakan PHRI sudah melakukan inisiatif dengan melakukan skema paket wisata murah, dari mulai tiket penerbangan, hotel, dan tujuan wisata dalam satu paket. Harapannya skema ini bisa merangsang wisatawan domestik untuk tetap menggerakkan ekonomi.

"Kita harapkan terasa efeknya satu-dua minggu mendatang, agen perjalanan sudah memasarkan dua minggu lalu, diharapkan dampak membantu kesongan wisatawan dari Tiongkok," katanya.

Wisatawan dari China atau Tiongkok setiap tahun ke Indonesia mencapai 2,1 juta kunjungan.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200211162619-4-137042/corona-rusak-wisata-ri-sri-mulyani-kaji-subsidi-penerbangan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Rusak Wisata RI, Sri Mulyani Kaji Subsidi Penerbangan - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.