Search

Kereta & LRT di Indonesia Masih 'Menyusu' Subsidi Rp 2,8 T - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Operasional perkeretaapian di Indonesia masih mendapat kucuran subsidi pada tahun depan. Total Rp 2,8 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk subsidi kereta di berbagai daerah.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Kemenhub) Supandi, menyebut, jumlah tersebut terbagi atas subsidi kereta perintis dan subsidi public service obligation atau PSO.

Pada pagu indikatif APBN 2020, subsidi kereta perintis dialokasikan sebesar Rp 186,7 miliar. Sedangkan subsidi PSO mencapai Rp 2,67 triliun.


"PSO ini termasuk untuk semua KRL Jabodetabek. KA PSO ada di Jawa dan Sumatera, KA perintis juga ada di Jawa dan Sumatera. LRT Sumsel masuk perintis," ungkapnya saat berbincang dengan CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Angka subsidi pada 2020 tersebut meningkat tipis jika dibandingkan alokasi pada tahun 2019. Untuk subsidi kereta perintis di 2019, nominalnya mencapai Rp 123 miliar, sedangkan subsidi PSO sebesar lebih kurang Rp 2,372 triliun.

Supandi menjelaskan perbedaan antara kereta perintis dengan PSO. Dikatakan bahwa untuk kereta yang mendapat subsidi PSO, tarif kereta dihitung oleh operator sesuai dengan perhitungan komersial.

"Ada beberapa KA, lalu pemerintah menetapkan tarif berdasarakan kemampuan dan kemauan masyarakat," bebernya.

Dengan begitu, tarif yang telah mendapatkan subsidi PSO otomatis lebih rendah ketimbang tarif komersial. Harga lebih murah tersebut yang dijual kepada masyarakat alias penumpang.

"Ada selisih kan. Lalu yang dijual ke masyarakat tarif pemerintah yang lebih kecil tersebut. Selisihnya ditanggung pemerintah, dibayarkan ke PT KAI (operator)," urainya.

Sedangkan kereta yang mendapat subsidi perintis, umumnya berada pada wilayah yang sepi penumpang, LRT Sumsel salah satunya.

"Kalau dioeperasikan pasti KAI bangkrut, maka pemerintah hadir di situ. Tiket sangat murah terjangkau masyarakat. Kemudian PT KAI menghitung semua biaya pengoperasian, ditambah keuntungan, lalu ditagihkan ke pemerintah, dikurangi hasil penjualan tiket," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20191128195717-4-118871/kereta-lrt-di-indonesia-masih-menyusu-subsidi-rp-28-t

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kereta & LRT di Indonesia Masih 'Menyusu' Subsidi Rp 2,8 T - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.