Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi dana desa hingga 30 September 2019 telah mencapai Rp 42,2 triliun atau mencapai 62,9%. Melihat adanya dana transfer ke daerah yang setiap tahunnya disalurkan pemerintah pusat, Sri Mulyani mengatakan saat ini muncul desa-desa baru yang tidak ada penduduknya.
"Dana desa meski kita berikan setiap tahun, tapi masih ada 20.000 desa tertinggal. Karena transfer yang ajek dari APBN, muncul desa-desa baru dan gak ada penduduknya. Karena mereka lihat adanya jumlah yang ditransfer setiap tahunnya," ujar Sri Mulyani.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah saat ini sudah melakukan evaluasi terkait kebijakan TKDD. Sri Mulyani mengatakan ada beberapa kendala dalam kebijakan TKDD antara lain pada Dana Bagi Hasil (DBH) mengalami potensi kurang bayar dan lebih bayar dana.
Sementara pada Dana Alokasi Umum (DAU) kendalanya, yaitu terdapat tambahan alokasi DAU yang diarahkan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah pusat (targeted) dan pemanfaatan DAU yang belum terdeteksi dengan baik.
Kemudian pada Dana Alokasi Khusus (DAK), kendalanya adalah perencanaan dan penganggaran DAK belum terintegrasi dengan belanja K/L, program DAK bersifat sektoral, serta output dan kontribusi outcome atas DAK belum mampu dimonitor dengan baik.
Kendala pada Dana Desa (DD), lanjut Sri Mulyani, adalah dominasi penggunaan DD untuk infrastruktur, keterlambatan penyaluran DD setiap tahapan, dan penggunaan DD belum sesuai prioritas.
Sementara pada Dana Insentif Daerah (DID), kendala yang ada menurut Sri Mulyani adalah belum konsistennya capaian kinerja, pengelolaan APD dan pemberian pelayanan kepada masyarakat oleh pemda, dan kurangnya ketersediaan dan konsistensi data dari penyedia data.
(miq/miq) https://www.cnbcindonesia.com/news/20191104163404-4-112543/ada-desa-tak-berpenghuni-tapi-dapat-dana-desa-kok-bisaBagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Desa tak Berpenghuni Tapi Dapat Dana Desa, Kok Bisa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment