KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan mata uang EUR/USD kian tertekan, pasca sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China mereda dan cenderung memberi sentimen positif bagi USD.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menilai, sentimen terkait rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit masih menjadi fokus utama investor.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (15/10) pukul 18.28 WIB pasangan EUR/USD terpantau masih lanjutkan koreksi sebesar 0,16% di level 1.1009.
Menurut Sakti, mata uang EUR kehilangan kekuatannya setelah pada perdagangan sebelumnya para investor terus memantau perkembangan kesepakatan perdagangan yang dicapai antara AS-China dengan sentimen positif.
Selain itu, data ekonomi dari Kawasan Eropa yang cenderung lesu juga membebani penguatan mata uang euro terhadap rival utamanya dolar AS.
"Hingga saat ini, fokus para investor masih pada perkembangan rencana ke luarnya Brexit dan perang dagang antara AS-China," tegas Sakti kepada Kontan.co.id, Selasa (15/10).
Baca Juga: Sentimen negatif Eropa lebih mendominasi, prospek EUR/USD cenderung tertekan
Selanjutnya, menurut Sakti sentimen yang perlu diwaspadai untuk ke depan yakni mengenai perkembangan Brexit. Di mana pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan PM Irlandia Leo Varadkar membuka kemungkinan untuk terjadinya kesepakatan Brexit dalam waktu dekat.
Begitu pula dengan Negosiator Uni Eropa Michel Barnier yang juga mendukung ekspektasi tersebut. Akan tetapi, laporan dari media massa tentang komentar sejumlah petinggi dan diplomat Uni Eropa sepanjang akhir pekan malah mengecilkan potensi tercapainya kesepakatan.
Pasalnya, optimisme terkait penyelesaian masalah Brexit yang sempat mencuat pekan lalu, ternyata agak berlebihan. Umpan balik dari sejumlah petinggi Uni Eropa mengisyaratkan bahwa ekspektasi kesepakatan Brexit masih terlalu dini. Pokok sengketa utama dalam perundingan Brexit masih soal perbatasan Irlandia.
Sementara itu, Uni Eropa diberitakan tetap tak menginginkan urusan pabean Irlandia Utara dinaungi oleh aturan Inggris. Karenanya, Uni Eropa menuntut agar Inggris memberikan lebih banyak konsesi dalam pengaturan pabean kawasan tersebut untuk memastikan arus barang dan jasa bebas inspeksi perbatasan.
Berdasarkan indikator teknikal dengan grafik range daily, Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs turun, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi blue over red yang melebar dimana arah kurs berpotensi naik. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area -4 yang menunjukkan kurs turun.
Baca Juga: Pasangan EUR/USD bergerak terbatas, analis sarankan buy
Secara umum pasangan EUR/USD masih berpotensi masih lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya. Untuk itu, Sakti merekomendasi trading untuk pasangan EUR/USD yakni sell selama harga di bawah 1.1015 dengan level resistance antara 1.1040, 1.1056, dan 1.1087 dan support antara 1.1009, 1.0995, dan 1.0963.
Editor: Herlina Kartika
Editor: Herlina Kartika
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen positif perang dagang menekan pasangan mata uang EUR/USD"
Post a Comment