Search

Jadi penggerak indeks, simak rekomendasi saham berkapitalisasi kecil-menengah

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika menilik sejak perdagangan awal bulan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami koreksi. Meski demikian, IHSG berhasil menguat 0,38% ke level 6061,252 pada penutupan perdagangan Jumat (4/10).

Saham-saham dengan kapitalisasi besar (big caps) dan liquid yang tergabung di Indeks LQ45 menjadi salah satu pemberat pergerakan IHSG. Misalkan saja saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Pada perdagangan Selasa (1/10) BBRI ditutup melemah 1,21% ke level Rp 4.070 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat, saham BBRI berhasil terangkat 3,67% ke level Rp 3.950 per saham.

Pun begitu dengan saham PT Astra International Tbk (ASII). Saham dengan kapitalisasi pasar Rp 260,11 triliun ini telah terkoreksi 1,9% sejak perdagangan awal Oktober.

Baca Juga: Pollux (POLL) optimistis target marketing salesnya tercapai, ini alasannya

IHSG justru tertolong dengan naiknya saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil hingga menengah. Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) misalnya, saham dengan kapitalisasi pasar Rp 76,41 triliun ini cenderung bergerak naik pada pekan pertama perdagangan bulan Oktober.

Pada penutupan perdagangan Jumat (4/10), SMMA ditutup menguat 7,14% ke level Rp 12.000 per saham. Padahal pada perdagangan Selasa (1/10), saham SMMA masih di kisaran Rp 9.875 per saham.

Saham-saham lain yang menjadi penggerak IHSG adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR), PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Beberapa analis menilai, naiknya saham-saham ini akibat investor yang mencari alternatif pilihan saham lain, khususnya saham sektor kebutuhan primer.

Baca Juga: Meski Kapitalisasi Pasar Lebih Kecil, Saham-Saham Ini Memberikan Cuan Lebih Besar

Dengan kondisi pasar yang tidak jelas investor beralih ke sektor yang memang dibutuhkan meskipun dengan kondisi ekonomi yang terbilang melambat,” terang Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas.

Sementara Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hal ini tidak lepas dari kecenderungan pemain pasar. Ia bilang, terdapat kecenderungan ketika salah satu kelompok saham menurun maka akan mengakibatkan kelompok saham lainnya naik.

Dari sekian banyaknya saham-saham tersebut, Sukarno merekomendasikan untuk membeli (buy) saham MIKA dengan target harga Rp 3.230 per saham.

Sebab, bisnis rumah sakit yang digeluti MIKA dianggap masih prospektif di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Sehingga investor menjadikan saham MIKA sebagai alternatif portofolionya.

“Karena sepertinya sekarang bisa jadi alternatif para investor dengan kondisi ekonomi yang melambat,” ujarnya, Jumat (4/10).

Senada, William juga merekomendasikan untuk beli (buy) saham MIKA dengan target harga Rp 3.300 per saham.

Selain itu, William juga merekomendasikan beli saham FREN dengan target harga Rp 220-260 per saham, ICBP dengan target Rp 13.500- Rp 14.000 per saham, dan BJBR dengan target Rp 2.200 per saham.

William bilang, secara teknikal saham-saham ini masih memiliki kemungkinan untuk terus menguat.


Reporter: Akhmad Suryahadi
Editor: Yudho Winarto
Video Pilihan

Reporter: Akhmad Suryahadi
Editor: Yudho Winarto

Let's block ads! (Why?)

http://investasi.kontan.co.id/news/jadi-penggerak-indeks-simak-rekomendasi-saham-berkapitalisasi-kecil-menengah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jadi penggerak indeks, simak rekomendasi saham berkapitalisasi kecil-menengah"

Post a Comment

Powered by Blogger.