
Menurut Darmin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam level yang kompetitif.
"Ya arahnya memang begitu. Jangan begitu, belum apa-apa sudah khawatir," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Kekhawatiran para eksportir terhadap penguatan rupiah dikarenakan akan mengganggu nilai jual produk yang diekspornya. Di mama, jika rupiah menguat maka nilai ekspor dalam mata uang dolar AS menjadi lebih murah.
Mantan Dirjen Pajak ini mengungkapkan, para eksportir boleh khawatir jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jika sudah di level Rp 13.300-Rp 13.400 per US$.
"Kan kita itu kan setahun, awal 2018 kurs kita itu Rp 13.400 apa Rp 13.500, masa sekarang Rp 14.000 atau dekat-dekat Rp 13.900 sudah khawatir, ngerti nggak? Kalau sudah Rp 13.400 atau Rp 13,300 boleh khawatir," ungkapnya.
Simak Video "Harga Tiket Pesawat Harus Turun Paling Lambat 1 Juli"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/fdl)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat Tajam, Darmin Minta Eksportir Tak Khawatir - detikFinance"
Post a Comment