Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo (RMI), Syukur Iwantoro menegaskan dukungan petani dan pengusaha Pabrik Gula berbasis tebu terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Dukungan tersebut ditandai dengan mulai beroperasinya perusahaan gula Rejoso di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
"Kami sudah mulai menggiling tebu sejak 22 Agustus 2019 yg lalu dengan mengolah tebu rata-rata di minggu pertama mencapai 4000 TCD. Angka ini masih akan terus naik sampai 10000-20000 TCD," kata Syukur dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (29/9/2019).
Syukur menjelaskan, saat ini potensi lahan tebu di Kabupaten Blitar mencapai lebih dari 39.000 hektar. Dengan luasan tersebut, pihaknya bisa membeli bahan tebu secara langsung melalui proses transaksi pembayaran transfer tunai Iangsung ke pemilik tebu 2 kali dalam seminggu.
Dengan Motto “Petani Sejahtera, Produktivitas Tinggi, Perusahaan Berjaya”, PT RMI membuka harga pembelian Rp 72.000 per Kw, di atas harga dasar yang ditetapkan pemerintah.
Harga dasar pemerintah sebesar Rp. 52.000 per kw. Diharapkan dengan sistem pembelian tebu putus dengan pembayaran yang cepat dan harga yang bagus ini, petani tebu Blitar akan semakin bergairah dalam menanam tebu," katanya.
KUR
Selain itu, kata Syukur, PT RMI juga memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan kredit KUR melalui Bank Negara Indonesia (BNI). Fasilitas ini yang selanjutnya akan menjamin pembelian tebu dengan harga layak.
Di sisi lain, pihaknya juga mendapat dukungan kuat dari jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Penerintah Pusat.
"Insya Allah PT RMI bersama petani tebu Blitar akan mengembalikan Kabupaten Blitar sebagai daerah produsen tebu dan gula konsumsi andalan Provinsi Jawa Timur," tukasnya.
Seperti diketahui bersama, Kementerian Pertanian terus mendorong minat investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi gula guna mencapai target swasembada gula. Dari catatan yang ada, terdapat 3 pabrik gula yang sudah mulai operasional.
Kapasitas produksi masing-masing berkisar 6000 - 10.000 TCD dengan tingkat rendemen di atas 8 persen. Jika dihitung maka dari tiga pabrik tersebut rata-rata dihasilkan 3.000 ton gula per hari.
Kementerian Pertanian menargetkan pada 2020 akan terbangun 9 pabrik gula baru yang tersebar di Jawa dan Luar Jawa, serta Kawasan Timur Indonesia dalam rangka percepatan swasembada gula nasional.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pabrik Gula Modern di Blitar Mulai Berproduksi"
Post a Comment