Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung buatan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) bisa rampung separuhnya pada akhir 2019. Adapun saat ini progres konstruksi proyek ini telah lebih dari 34 persen.
"Sampai tahun ini Insya Allah kita targetkan selesainya 50 persen. Jadi ini yang sekarang kita coba cepat selesaikan adalah tiang-tiangnya sudah selesai, tinggal memindahkan kabel transmisi listrik yang ada di Cikarang," tuturnya saat proses pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).
Adapun proyek ini ditargetkan rampung pada 2021. Pada kuartal II 2021 (April-Juni), kereta cepat sudah mulai uji coba selama tiga sampai empat bulan sebelum beroperasi penuh.
Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, hingga 27 September ini progres pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung telah menyentuh angka 34,89 persen. Pihaknya juga terus menggenjot tahap konstruksi sehingga target operasi pada 2021 bisa terlaksana.
"Progres konstruksi sekarang sudah 34,89 persen. Pembangunan terus dikejar secara masif, supaya bisa mengejar target operasi 2021," ujar dia.
Kapasitas angkut kereta cepat pertama di Indonesia ini adalah sekitar 109 ribu penumpang per hari, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hingga 36 menit (untuk perjalanan langsung) dan 46 menit (untuk perjalanan tak langsung).
Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan China, CRRC Qingdao Sidang. Berbekal teknologi terbaru tersebut, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berada pada kisaran Rp 229 ribu.
Pengadaan Lahan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 98,95 Persen
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki babak baru. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mulai pemasangan girder pertama yang merupakan bagian dari struktur layang atau elevated pada proyek ini.
Prosesi peletakan girder pertama tersebut dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Chandra Dwiputra, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, beserta jajaran direksi BUMN.
Dalam sambutannya, Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, box girder pertama yang akan diinstalasi ini merupakan satu dari kurang lebih 2.000 unit yang akan dipasang di seluruh proyek Jakarta-Bandung ini. Beratnya sekitar 900 ton.
Kita didominasi oleh struktur elevated. Ini adalah awalan untuk menyambung dari sekitar 142 km trase tersebut," ungkap dia.
Sebagai informasi, kehadiran pier-pier yang ditopang oleh tiang pancang beton di pesisir Tol Jakarta-Cikampek nantinya akan menjadi bagian dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Struktur layang mendominasi hampir 60 persen jalur kereta cepat sepanjang 142,3km ini.
Adapun proses konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 50 persen pada tahun ini. Pelepasan lahan untuk lintasan kereta pun sudah hampir selesai, dan telah memasuki tahap pembangunan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hingga Akhir 2019, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung 50 Persen"
Post a Comment