"Kalau harga seperti itu berlaku umum, saya kira perusahaan penerbangan bangkrut. Tarif normal saja Garuda mulai bermasalah," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
JK menyebut penurunan tarif hanya berfungsi seperti tarif promo. Dia mengatakan tidak semua tarif tiket pesawat akan diturunkan.
Selain itu, JK menjelaskan tarif tiket pesawat sangat bergantung pada dolar. Selain itu, biaya perawatan pesawat yang tinggi dinilai sulit untuk menurunkan tarif tiket pesawat.
"Seperti banyak dibicarakan, bahwa harga tiket itu sangat tergantung kepada dolar dengan rupiah. Penerimaannya rupiah, biayanya dolar, otomatis mengikuti kurs itu. Kemudian biaya maintenance pesawat, itu yang tidak mungkin lagi diturunkan; terkecuali dengan sifat promo tadi," ujar JK.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan telah melakukan rapat yang membahas tentang biaya komponen-komponen yang bisa diturunkan terkait tiket pesawat.
"Hari ini masing-masing menyampaikan komponen biaya apa saja. Misalnya jasa pendaratan dan jasa penempatan. Tapi ternyata harus diformulasikan kembali. Karena itu hari ini kita sudah simpulkan," kata Susi dalam konferensi persnya di Kemenko Perekonomian, Senin (1/7).
Susi mengatakan, pemerintah bersama para stakeholder terus berupaya untuk menyediakan harga tiket pesawat yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya untuk penerbangan domestik.
"Untuk menjamin ketersediaan murah bagi masyarakat maka pemerintah bersama semua pihak terkait berkomitmen menyediakan penerbangan murah LCC (low cost carrier) domestik," katanya.
(fdu/fdl) https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4609018/harga-tiket-pesawat-turun-jk-kalau-berlaku-umum-perusahaan-bangkrutBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Tiket Pesawat Turun, JK: Kalau Berlaku Umum Perusahaan Bangkrut - detikFinance"
Post a Comment