KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 10,31 poin atau sekitar 0,17% di level 6.209,12 pada akhir perdagangan Jumat (10/5). Esok hari IHSG akan diprediksi melemah karena faktor global yang masih memanas.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan, penguatan ini dapat menjadi harapan bagi indeks yang selama sepekan ini terpuruk cukup dalam -1,75%. “Penguatan IHSG Jumat lalu ditopang oleh penguatan nilai tukar rupiah,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Analis Erdhika Elit Sekuritas Edo Ardiansyah menilai, secara teknikal indeks pekan lalu ditutup menguat tipis di zona hijau dengan membentuk pola candle doji disertai dengan adanya volume.
“Penguatan IHSG in line dengan dirilisnya data neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 yang surplus sebesar US$ 2,4 miliar jauh lebih baik ketimbang kuartal I-2018 yang defisit US$ 3,8 miliar,” jelasnya.
Melihat dari teknikalnya, Edo menjelaskan investor asing mencatatkan net foreign sell mencapai Rp 897 miliar yang membentuk indikator stochactic bergerak turun memasuki level jenuh jual (oversold).
Dennies memprediksi besok IHSG melemah di rentang 6.161–6.244. Sentimen yang mempengaruhi adalah perang dagang Amerika Serikat dan China. Secara keseluruhan indikator stochastic bergerak di area oversold menandakan pelemahan akan terbatas.
Dennies merekomendasikan para investor untuk mencermati saham ERAA, WSKT, INDF serta hold saham HMSP dan ICBP.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG diprediksi melemah karena sentimen global"
Post a Comment