KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berencana untuk mengakuisisi perusahaan media digital dan modal ventura, yaitu PT Vidio Dot Com, PT Kapanlagi Dot Com Networks, dan PT Binary Ventura Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut berada di bawah naungan induk SCMA, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
SCMA , anggota indeks Kompas100 ini, bakal meminta persetujuan para pemegang sahamnya atas akuisisi ini pada agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang bakal dilaksanakan pada Kamis,16 Mei 2019.
Direktur PT Surya Citra Media Tbk Rusmiyati Djajaseputra melalui surat tanggal 21 Maret 2019 yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia telah menyampaikan dampak dari akuisisi tersebut. Menurut dia, akuisisi ini akan meningkatkan dan memperkuat posisi dan kinerja SCMA sebagai perusahaan media dan konten yang sepenuhnya terintegrasi. Akuisisi ini juga dapat menghubungkan para pemirsa televisi dan pengguna media online di seluruh Indonesia.
Selain itu, dalam surat tanggal 29 Maret 2019 ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary PT Surya Citra Media Tbk Gilang Iskandar juga menyampaikan agenda lain dalam RUPSLB tersebut, SMCA bakal meminta persetujuan pemegang saham atas rencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD atau private placement). Jumlah private placement tersebut sebanyak-banyakanya adalah 1,46 miliar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Perusahaan ini bakal meraup sekitar Rp 3,58 triliun melalui aksi korporasi tersebut.
Memang, merujuk pemberitaan Kontan.co.id tanggal 20 Februari 2018, Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk Sutanto Hartono mengatakan, dana perolehan private placement akan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha berupa akuisisi atau penambahan capital expenditure (belanja modal). Alasannya, bisnis televisi sudah mulai jenuh, hanya tumbuh 6%-8% per tahun.
Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi mengatakan, akuisisi media digital ini tidak bakal berdampak cepat terhadap pendapatan SCMA. Menurut dia, dalam waktu lima tahun ke depan, pendapatan iklan SCMA masih akan dominan di televisi.
Alasannya, media digital yang SCMA miliki belum sebesar Youtube, beberapa jejaring sosial, dan juga e-commerce.
“Setelah itu mungkin akan ada pergeseran pendapatan ke konten digital yang mereka punya seiring dengan lebih dikenalnya konten media tersebut oleh masyarakat,” kata Yosua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Menurut dia, kini ada perubahan tren iklan di Indonesia, dari televisi ke media online, sebab dinilai lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, bukan berarti iklan televisi akan hilang.
“Lebih lambat saja pertumbuhannya. Produk-produk masih perlu untuk berilkan di TV untuk keperluan branding,” ucap dia.
Yosua memprediksi pendapatan iklan di televisi hanya akan tumbuh satu digit pada 2019 ini.
Editor: Herlina Kartika
Editor: Herlina Kartika
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SCMA bakal akuisisi media digital, Analis: Dampak ke pendapatan dalam jangka panjang"
Post a Comment