Liputan6.com, New York - Pesawat keluaran Boeing Co. telah dua kali mengalami kecelakaan yang cukup hebat yang menewaskan ratusan penumpangnya. Baru-baru ini, tragedi mengerikan ini dialami Ethiopian Airlines, maskapai terbesar dan terbaik di Afrika.
Pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor penerbangan ET 302 milik Ethiopian Airlines ini jatuh di dekat kota Bishofu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Abba, Ethiopia, dan menewaskan semua penumpangnya 157 orang pada Minggu (10/3/2019).
Dilansir pada laman Bloomberg, sebagai salah satu negara yang memiliki banyak pesawat Boeing, pemerintah China meminta seluruh maskapai negerinya untuk tidak menggunakan pesawat tersebut. Ini dikarena terancamnya keselamatan rakyat China.
Berdasarkan data dari Boeing Website, China merupakan pembeli terbanyak Boeing 737 MAX 8 yaitu 20 persen dari 737 pengiriman pesawat di seluruh dunia sejak Januari.
Ada 7 maskapai penerbangan China yang menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 dalam maskapainya. Seperti, Air China sebanyak 14 pesawat, China Eastern 13 pesawat, China Southern 16 pesawat, Hainan Airlines 7 pesawat, Shandong Airlines 6 pesawat, Shenzen Airlines 5 pesawat, dan Xiamen Airlines 9 pesawat. Jadi total keseluruhan Boeing 737 Max 8 yang ada di China saat ini ada 70 pesawat.
Sebagai tambahan informasi, Boeing 737 MAX 8 ini ternyata merupakan bestseller karena Safety Concern-nya dan membuat Boeing berhasil menghasilkan USD 30 miliar setara Rp 428,5 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.286) dari penjualan jenis pesawat ini.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3913914/setelah-tragedi-ethiopia-airlines-china-larang-maskapai-pakai-boeing-737-max-8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah Tragedi Ethiopia Airlines, China Larang Maskapai Pakai Boeing 737 MAX 8"
Post a Comment