Search

Manajer investasi kesulitan mencari aset dasar reksadana terproteksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para manajer investasi melihat minat investor untuk berinvestasi di reksadana terproteksi masih tinggi. Namun, mereka mengaku sulit mendapatkan surat utang yang bisa dijadikan aset dasar atau underlying asset reksadana terproteksi dengan imbal hasil menarik.

Hal tersebut menerangkan penyebab terkoreksinya dana kelolaan reksadana terproteksi. Berdasarkan data Infovesta Utama, per Februari 2019, dana kelolaan reksadana terproteksi turun Rp 57 miliar secara bulanan menjadi Rp 132,46 triliun.

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, minat investor terhadap reksadana terproteksi masih tinggi. Tetapi para manajer investasi terganjal sulitnya mencari underlying asset setelah medium term notes (MTN) sudah tidak bisa dijadikan aset oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Senada, Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menambahkan, minat terhadap rekasana terproteksi masih ada, tetapi untuk mencari obligasi korporasi untuk dijadikan underlying agak sulit. "Belum banyak perusahaan yang memiliki rating bagus mau mengeluarkan surat utang saat ini, kebanyakan mereka menunggu pemilu usai," kata Soni, Selasa (12/3).


Reporter: Danielisa Putriadita
Editor: Wahyu Rahmawati
Reporter: Danielisa Putriadita
Editor: Wahyu Rahmawati
Video Pilihan

Let's block ads! (Why?)

http://investasi.kontan.co.id/news/manajer-investasi-kesulitan-mencari-aset-dasar-reksadana-terproteksi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Manajer investasi kesulitan mencari aset dasar reksadana terproteksi"

Post a Comment

Powered by Blogger.