Liputan6.com, Tangerang - PT Angkasa Pura II (AP II) teken nota kesepahaman dengan PT Kimia Farma Tbk di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (6/3/2019).
Dalam penandatanganan tersebut, kedua perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, akan berkolaborasi terkait dengan pengiriman logistik melalui kargo Bandara Soekarno Hatta.
"Dengan adanya sinergi ini tentunya ada win-win solution ya, yang pertama kita mencoba mengurangi biaya, di mana ada harga khusus dari kerja sama ini," kata Presiden Direktur Angkasa Pura II Kargo, Denny Fikri mewakili Direktur Utama Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin.
Kemudian, AP II juga akan membuat lebih efisien dan akan memaksimalkan distribusi dari Kimia Farma.
Sementara, Direktur Produksi Supply Chain PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo juga mengatakan kerja sama tersebut diharapkan mampu mengurangi biaya pengiriman melalui kargo dalam hal distribusi dan pengelolaan pergudangan.
"Kita sudah mulai persiapan kerja sama, hampir kurang lebih sebulan yang lalu. Artinya, dari Angkasa Pura dan Kimia Farma sudah bertemu," kata dia.
Salah satu hal yang bisa saling disinergikan yakni, masalah logistik yang butuh kerja sama antara kargo dan Kimia Farma. Akan ada harga khusus yang diberlakukan AP II kepada Kimia Farma.
"Berapanya, formulasinya masih dibicarakan lebih lanjut," kata Verdi. (Pramita Tristiawati)
AP II Kembangkan Bandara Minangkabau Jadi 2 Kali Lebih Besar
Sebelumnya, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kenaikan jumlah penumpang pesawat. Bahkan jauh lebih banyak dari kapasitas yang tersedia.
Presiden Direktktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pada 2018 jumlah penumpang mencapai 4,13 juta orang padahal kapasitas bandara hanya 2,3 juta penumpang.
"Pesatnya pertumbuhan penumpang ini tidak lepas dari bergeliatnya sektor pariwisata dan perekonomian di Sumbar," kata Awaluddin,di Jakarta, Sabtu 16 Februari 2019.
Menyusul kondisi itu, AP II telah memiliki rencana untuk mengembangkan terminal hingga dua kali lipat. Pengembangan terminal akan membuat Bandara Internasional Minangkabau dapat menampung hingga 5,7 juta penumpang per tahun.
“Pengembangan terminal Bandara Internasional Minangkabau ini untuk mengejar backlogsehingga pelayanan di bandara dapat tetap terjaga. Pengembangan terminal hingga dua kali lipat ini juga sebagai komitmen AP II dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan perekonomian di Sumbar khususnya Padang,” papar Awaluddin.
Adapun pengembangan terminal ini direncanakan tuntas pada 2019 sehingga masyarakat setempat dapat memiliki bandara lebih luas dan megah, sekaligus ikon kota Padang yang dapat dibanggakan.
Di samping mengembangkan terminal penumpang pesawat, AP II juga memperluas area pergudangan kargo menjadi 3.677 meter persegi dan apron pesawat menjadi 80.520 meter persegi.
“Bisnis kargo memang menjadi salah satu fokus AP II pada tahun ini karena pertumbuhannya yang cukup pesat seiring dengan majunya bisnis e-commerce di Indonesia. Karena itu, hampir di setiap bandara kami memperluas area kargo guna memanfaatkan momentum ini," jelasnya.
Bandara Internasional Minangkabau merupakan bandara di bawah AP II yang tersibuk ke-6 setelah Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Supadio (Pontianak).
Bandara Internasional Minangkabau juga salah satu bandara yang dilengkapi dengan moda transportasi kereta selain Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Peresmian operasional kereta di Bandara Internasional Minangkabau dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Mei 2018.
Adapun sejumlah maskapai yang melayani penerbangan dari bandara ini antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air, Lion Air, NAM Air, Citilink, dan Xpress Air. Sementara itu, rute internasional dilayani oleh AirAsia (Kuching dan Kuala Lumpur) serta Wings Air (Kuching).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kimia Farma Gandeng AP II Optimalkan Pengiriman Logistik"
Post a Comment