:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1808734/original/096224300_1538645779-002572600_1513840321-20171221-BI-Siapkan-Uang-Tunai-Sambut-Natal-dan-Tahun-Baru-Angga-5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di awal perdagangan pekan ini. Permintaan dolar AS yang naik menekan rupiah.
Mengutip Bloomberg, Senin (11/3/2019), rupiah dibuka di angka 14.334 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.314 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.315 per dolar AS hingga 14.334 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 0,50 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.324 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.223 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan rupiah dipicu keputusan Bank Sentral Uni Eropa (ECB) yang mensinyalkan adanya stimulus baru dan pemangkasan pertumbuhan ekonomi untuk Uni Eropa, serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dari 6,5 persen menjadi 6 persen untuk tahun 2019.
"Kedua ekonomi ini dikhawatirkan membuat ekonomi global melambat. Ketidakpastian ini membuat permintaan dolar AS meningkat," ujar Lana.
Sebenarnya, dari domestik, kenaikan cadangan devisa pada Februari 2019 lalu seyogyanya dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Posisi cadangan devisa (cadev) per Februari 2019 tercatat sebesar USD 123,3 miliar, naik dari USD 120,1 miliar pada Januari 2019. Kenaikan diantaranya karena penerbitan obligasi sukuk global yang senilai USD 2 dua miliar pada 2 Februari 2019, ditambah penerimaan devisa migas.
Posisi cadev tersebut mencapai 6,9 bulan impor dan 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Mestinya kenaikan posisi cadangan devisa ini bisa membantu menguatkan rupiah tetapi tampaknya isu eksternal pada hari Jumat kemarin lebih kuat," kata Lana.
Kendati demikian, ia menilai ada potensi penguatan rupiah secara teknikal menuju kisaran antara 14.250 per dolar AS hingga 14.300 per dolar AS.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3913757/keputusan-bank-sentral-eropa-tekan-nilai-tukar-rupiahBagikan Berita Ini
0 Response to "Keputusan Bank Sentral Eropa Tekan Nilai Tukar Rupiah"
Post a Comment