Liputan6.com, Chicago - Harga emas jatuh pada hari Senin (Selasa pagi WIB) tertekan penguatan pasar saham global dan penjualan ritel AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan menghilangkan beberapa kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.
Dilansir dari Reuters, Jumat (12/3/2019), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.292,21 per ounce, sedangkan emas berjangka AS menetap 0,6 persen lebih rendah pada USD 1.291,1 per ounce.
Harga spot terpukul USD 1.300,61 pada hari Jumat, tetapi dengan cepat turun kembali ke bawah ambang USD 1.300 per ounce.
"Penjualan ritel lebih baik, yang berarti ekonomi tidak tentu melambat secepat yang disarankan beberapa orang," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Penjualan ritel AS naik 0,2 pada Januari, mengejutkan para ekonom yang mengharapkannya tetap tidak berubah. Data bisa mendorong sikap yang kurang dovish dari AS.
Ketua Bank Sentral AS atau the Fed Jerome Powell pada hari Minggu menekankan dia akan memantau dengan cermat bagaimana dampak perlambatan ekonomi global kondisi di Amerika Serikat untuk memutuskan masa depan lintasan suku bunganya. Suku bunga AS yang lebih tinggi mengurangi minat investor terhadap emas yang tidak menghasilkan.
Saham global meninggalkan minggu terburuk di tahun ini menyusul janji China untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk menyembuhkan ekonomi mereka yang sakit.
"Sebagian besar, investor masih paling tertarik pasar ekuitas dan tidak menemukan kebutuhan untuk produk safe-haven saat ini," kata Walter Pehowich, Wakil Eksekutif Presiden Layanan Investasi di Dillon Gage Metals, pada sebuah catatan.
Spekulan memangkas posisi long net di emas COMEX dalam minggu hingga 5 Maret, karena harga emas turun dari 10 bulan tertinggi dan menembus di bawah level kunci USD 1.300 per ounce. Namun, net buy naik dari rekor level terendah yang tersentuh pada bulan Oktober.
Harga emas masih memiliki beberapa dorongan tersisa, dengan kekhawatiran atas keadaan ekonomi global bertahan, kata para analis.
Sementara, harga paladium naik 1,6 persen menjadi USD 1.538,01 per ounce, sementara harga perak turun 0,1 persen menjadi USD 15,29. Harga platinum naik 0,2 persen menjadi USD 816,25 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh USD 803,50 - terendah sejak 19 Februari.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3914563/harga-emas-jatuh-tertekan-data-penjualan-ritel-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Jatuh Tertekan Data Penjualan Ritel AS"
Post a Comment