Perkara pesangon kepada pelaku pelecehan seksual menjadi ironi besar di Google. Pasalnya, belakangan ini Google menampilkan diri mereka sebagai platform yang pro terhadap perempuan.
Baru pada 8 Maret kemarin Google merayakan hari perempuan internasional via Google Doodle. Perusahaan mesin pencari itu sengaja memilih 13 kutipan wanita dari masa lalu maupun sekarang, dan menghubungkan mereka ke dalam satu tema utama, yakni dari perempuan memberdayakan perempuan.
Google menambahkan, "proses memilih13 kutipan itu sangat sulit, tetapi kami bertujuan memasukkan seluruh representasi suara wanita yang beragam untuk merayakan komunitas perempuan di masa lalu, sekarang, dan masa depan."
Informasi, gagasan mengenai perayaan Hari Perempuan Internasional dikemukakan pada abad ke-20, yakni di tengah gelombang industrialisasi yang menyebabkan adanya protes tentang kondisi kerja.
Di antaranya adalah protes kaum perempuan yang bekerja di pabrik pakaian pada 8 Maret 1857. Mereka protes lantaran kondisi kerja yang buruk dan gaji rendah.
Dewasa ini, gerakan #MeToo dan Time's Up juga menjadi populer dalam mendukung pemberian peluang setara bagi perempuan serta perlindungan terhadap predator seksual di dunia kerja. Slogan Time's Up pun dibawa oleh para pegawai Google yang protes karena kasus pesangon ini.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3915053/dipecat-karena-pelecehan-petinggi-google-dapat-pesangon-rp-642-miliarBagikan Berita Ini
0 Response to "Dipecat karena Pelecehan, Petinggi Google Dapat Pesangon Rp 642 Miliar"
Post a Comment