Liputan6.com, Jakarta - Bankir sekaligus miliarder asal Inggris Bruno Schroder meninggal dunia di usia 86 tahun. Schroder diketahui merupakan salah satu anggota dewan Financial Times Stock Exchange 100 Index dengan masa jabatan terlama.
Dikutip dari City A.M., Sabtu (24/2/2019), Bruno yang juga seorang direktur non-eksekutif di bisnis keluarga, Schroders, selama lebih dari 50 tahun meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Diketahui, Schroder merupakan cicit dari John Henry Schroder, pendiri institusi perbankan tertua di dunia yang didirikan pada 1804.
Bruno Schroder telah melayani perusahaan sejak Januari 1963. Saat ini Schroders termasuk salah satu perusahaan aset management terbesar di Inggris. Berdasarkan data Forbes, dana kelolaan Schroders mencapai USD 556 juta.
Hal itu juga mendorong Bruno dan keluarganya menjadi salah satu keluarga terkaya di Inggris dengan total kekayaan USD 4 miliar, berdasarkan data Bloomberg.
Sedangkan data Forbes kekayaan Bruno dan keluarganya mencapai USD 6,2 miliar atau sekitar Rp 87,07 triliun per 3 Juni 2018. Ia berada di posisi 218 orang terkaya di dunia.
Chairman Schroders Plc, Michael Dobson mengatakan, miliarder itu telah memberikan banyak kontribusi pada perusahaan selama lebih dari 50 tahun.
"Dia sangat mencintai Schroders dan berkomitmen kuat untuk mengabdi pada perusahaan. Pengalamannya, ilmunya dan humornya akan selalu kami kenang selamanya," ujar Dobson, mengenang sang miliarder.
Riwayat hidup Bruno Schroder
Bruno Schroder lahir di Inggris pada 17 Januari 1933. Dia bersekolah di Eton dan mengabdi untuk servis nasional di Life Guards serta belajar di Universitas Oxford.
Kemudian, dia melanjutkan lagi pendidikannya di Harvard Business School dan setelah lulus, Schroder bergabung dengan perusahaan keluarganya pada November 1960. Awal kariernya dimulai di divisi audit internal sebelum pindah ke commercial banking dan corporate finance.
Kematian ayahnya pada Januari 1969 kemudian membuatnya menggantikan ayahnya menjadi direktur non-eksekutif.
Selama hidupnya, dia tinggal di London dan membangun properti seluas lebih dari 7.000 hektare di sebuah pulau di Islay, Skotlandia, yang mana dia gunakan juga untuk beternak babi jenis Middle White.
Dia juga membantu mendanai stasiun sekoci di Islay melalui donasi, mendukung pemulihan penyulingan wisky dan mengizinkan pengunjung Islay menggunakan pesawat pribadinya mengelilingi pulau. Dia juga menyumbangkan dana hampir Rp 1 miliar untuk kampanye kemerdekaan di Skotlandia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Orang Terkaya di Inggris, Cicit Pendiri Schroders Tutup Usia"
Post a Comment