Kemarin, hampir seluruh bursa Asia pun menguat. Hanya indeks Kosdaq dan Straits Times yang turun pada perdagangan kemarin. Penguatan ini terjadi setelah China melaporkan pertumbuhan ekonomi yang sesuai denga prediksi pasar, yakni 6,6% sepanjang 2018 dan 6,4% untuk kuartal keempat 2018. Sementara bursa Amerika Serikat (AS) tutup hari libur Martin Luther King Jr.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen ketidakpastian kondisi global. Ahasil, investor asing memilih masuk ke emerging market, termasuk ke Indonesia.
Asal tahu saja hari ini asing mencatatkan net buy Rp 443,68 miliar. "Proyeksi BI akan menurunkan suku bunga juga menjadi sentimen yang terus mendorong IHSG bergerak di zona hijau," kata Alfatih.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji berpendapat, penguatan IHSG juga didorong stabilitas fundamental makroekonomi domestik. Selain itu ada harga komoditas bergerak naik, kendati produk domestik bruto (PDB) China turun ke 6,6% di 2018 silam, terendah dalam 28 tahun.
Tapi IHSG hari ini berpeluang turun, karena indikator teknikal menunjukkan IHSG sudah masuk area jenuh beli. Nafan memperkirakan IHSG terkoreksi wajar dan bergerak antara 6.420,71–6.487,21. Sedangkan Alfatih memperkirakan IHSG melemah dan bergerak antara 6.400–6.475.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG berpotensi koreksi sehat setelah menguat lima hari"
Post a Comment