Search

Pangkas Izin, Ekspor Sayuran Kian Melonjak | indopos.co.id - Indopos

INDOPOS.CO.ID - Upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK) dalam menggenjot penerimaan devisa negara melalui ekspor komoditas sektor strategis yaitu, pangan menunjukkan hasil yang menjanjikan. Ini terbukti, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor komoditas sayuran menunjukkan tren peningkatan.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengemukakan, kebijakan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah menyediakan karpet merah pelaku usaha yakni, dengan memperlancar ekspor hortikultura. Ini mulai dari pengawalan dari hulu hingga hilir, registrasi kebun, sertifikasi packaging house hingga pelayanan perkarantinaan.

Bahkan, lanjut Dirjen termuda lingkup Kementan ini, izin ekspor benih hortikultura, termasuk tanaman hias dipangkas dari semula delapan hari menjadi tiga jam setelah kelengkapan berkas terpenuhi, berkas sudah clear and clean. "Kebijakan mempermudah dan mempercepat pengurusan izin ekspor yang di Kementan yang diinisiasi Mentan Amran Sulaiman terbukti mampu menggairahkan ekspor," ujar Suwandi di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurutnya, subsektor hortikultura menjadi salah satu favorit ekspor. Pasalnya, selain karena pangsa pasar yang luas, produk hortikultura tropis juga semakin diminati pasar dunia.  "Selain buah dan tanaman hias tropis, aneka sayuran asal Indonesia juga semakin banyak diekspor. Contohnya kubis, wortel, bawang merah, selada, kacang panjang, brokolli, asparagus, bayam dan sebagainya," ujar Suwandi.

Berdasarkan data BPS, periode Januari-September 2018 beberapa komoditas sayuran mengalami peningkatan ekspor dibanding periode yang sama pada 2017. Ini misalnya, ekspor kobis meningkat dari 27.355 ton menjadi 34.039 ton. "Kobis Indonesia bahkan mampu merambah pasar ekspor seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan hingga Uni Emirat Arab," ungkap Suwandi.

Tak hanya itu, sambung dia, kinerja ekspor bawang merah juga mencatatkan prestasi yang membanggakan. Dari semula masih impor 74 ribu ton pada  2014, bisa turun drastis hingga nol persen di tahun 2016. "Sejak 2016 hingga saat ini kita sudah tidak lagi impor Bawang Merah segar. Bahkan kita mampu membalikkan keadaan menjadi ekspor. Periode Januari-September 2018 ekspor bawang merah naik 10,2 persem. Negara tujuan ekspor bawang merah yaitu Thailand, Singapura, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Srilanka, Timor Leste dan Uni Emirat Arab", kata Suwandi.

Dia menambahkan, wortel asal Brastagi juga mulai banyak mengisi pasar ekspor Singapura dan Malaysia. Naiknya sangat fantastis, mencapai 808 persen dari semula hanya 1,8 ton menjadi 16,8 ton. Begitu pun ekspor kacang panjang melonjak ekspornya dari hanya 4 ton menjadi 41 ton menjangkau pasar Singapura, Arab Saudi, UEA sampai Belanda. "Bunga Kol dan Brokoli juga melonjak ekspornya 2.350 persen mengisi pasar Malaysia, Singapura dan Taiwan. Sampai bayam pun mengalami peningkatan ekspor 477 persen yang memasok Singapura, Jepang, Malaysia hingga Belanda," tuturnya.

Selain itu, produksi kentang pada 2017 mencapai lebih dari 1,16 juta ton. Dari jumlah tersebut Indonesia mampu mengekspor kentang 3.517 ton ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan Taiwan. "Kita sudah swasembada kentang sayur pada 2018 ini. Untuk kentang industri chips akan kita tuntaskan 2020 nanti," ucap Suwandi dengan sumringah. "Untuk produk edamame pada 2018 ditargetkan bisa ekspor hingga 9 ribu ton dari Jember ke Jepang, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, negara-negara Eropa dan Timur Tengah," pintanya. (sr/12)


TOPIK BERITA TERKAIT: #kementan #pangkas-izin 

Let's block ads! (Why?)

https://indopos.co.id/read/2018/12/05/157709/pangkas-izin-ekspor-sayuran-kian-melonjak

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pangkas Izin, Ekspor Sayuran Kian Melonjak | indopos.co.id - Indopos"

Post a Comment

Powered by Blogger.