KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan aksi jual saham yang dilakukan oleh asing cukup besar pada perdegangan sepekan lalu. Tercatat jual bersih (nett sell) asing pada periode perdagangan sepekan lalu mencapai Rp 2,31 triliun.
Tercatat pasar reguler masih mendominasi aksi jual oleh asing sebanyak Rp 1,65 triliun. Di pasar negosiasi dan pasar tunai aksi jual asing hanya sebesar Rp 653,33 miliar. Beberapa faktor jadi penyebab seperti fund manager yang mulai berbenah.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International, Harry Su mengatakan, beberapa fund manager sedang berbenah sebelum menutup buku akhir tahun 2018. Lebih lanjut menurutnya peluang investasi saham masuk ada di 2019, investor bisa melihat saham yang lebih rendah risiko dan likuiditas yang cukup tinggi.
“Ini sebagai mekanisme pertahan terhadap peningkatan volatilitas di pasar. Sektor konsumer bisa jadi pilihan,” ujar Harry kepada kontan.co.id, Minggu (15/12). Menurutnya arus asing untuk keluar ataupun masuk ini masih akan terjadi cukup deras hingga April 2019.
Jika melihat data RTI pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, tercatat 5 saham yang paling banyak ditinggalkan asing yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, beberapa sentimen mempengaruhi pergerakan asing menjadi cukup dinamis, terutama dari sentimen global. Rilis data global menunjukan perlambatan, akibat dari perang dagang hingga permasalahan di Eropa.
“Pelemahan rupiah juga jadi faktor,” ujar Reza kepada Kontan. Tercatat bedasarkan data RTI, rupiah kembali melemah tipis 0,74% ke level Rp 14.607 per dollar Amerika Serikat.
Di kondisi ini, pihaknya merekomendasikan untuk melihat saham yang masih diincar asing dari nett buy asing. Adapun beberapa saham yang direkomendasi Reza antara lain BBNI, UNVR, UNTR, HOKI dan WSKT.
Untuk BBNI pihaknya merekomendasi maintain buy selama dapat bertahan di atas level Rp 8.500 per saham. Support di level Rp 8.425 hingga Rp 8.500 per saham. Resistance di level Rp 8.825 hingga Rp 8.900 per saham.
Sedangkan untuk WSKT bisa melakukan trading buy selama dapat bertahan di atas level Rp 1.825 per saham. Support di level Rp 1.815 hingga Rp 1.825 per saham. Resistance di level Rp 1.860 hingga Rp 1.910 per saham.
Editor: Yoyok
Editor: Yoyok
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Memasuki akhir tahun, nett sell asing marak"
Post a Comment