:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2392560/original/053627900_1540462691-20181025-Normalisasi-Kali-Duri-1.jpg)
Pembangunan 65 bendungan salah satunya bertujuan untuk pengendalian banjir. Dari 49 bendungan baru, dua bendungan khusus dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan sekitarnya yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Jawa Barat.
Menteri Basuki menyatakan, masih banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang belum mempunyai bendungan, sehingga masih terdapat potensi dan risiko banjir ketika terjadi curah hujan tinggi.
"Tanpa ada penampungan air, kita tidak bisa mengatur debit air. Sebagai contoh di Kota Manado pernah terjadi banjir besar, salah satunya karena belum ada bendungan. Karenanya kita sedang bangun Bendungan Kuwil Kawangkoan," kata dia.
Pada tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan 8 bendungan akan selesai secara bertahap. "Bendungan tersebut meliputi Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mila di Nusa Tenggara Barat (NTB), Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Batam, Sindang Heula di Banten, Passaloreng di Sulawesi Selatan, serta Bendungan Kuningan di Jawa Barat," ujar Basuki.
Sementara Dirjen SDA Hari Suprayogi menyampaikan, dari delapan bendungan tersebut masih ada dua bendungan yang mengalami kendala sosial yakni pembebasan lahan pada Bendungan Passaloreng di Sulawesi Selatan dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
"Kalau konstruksinya bisa selesai tahun ini, tetapi tidak hanya konstruksinya namun juga harus bisa dilakukan penggenangan (impounding). Walaupun demikian, kami terus mengupayakan percepatan penyelesaian lahan agar kedua bendungan itu dapat segera diresmikan," tutur dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686163/kementerian-pupr-telah-rehabilitasi-sungai-kritis-sepanjang-30-kmBagikan Berita Ini
0 Response to "Kementerian PUPR Telah Rehabilitasi Sungai Kritis Sepanjang 30 Km"
Post a Comment